AC Milan Terpaksa Jual Donnarumma dan Patrick Cutrone, Ini Alasannya
Meski tak sehebat akhir tahun 1990-an hingga tahun 2000-an, namun AC MIlan tetap memiliki pendukung sendiri yang fanatik.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MILAN - Meski tak sehebat akhir tahun 1990-an hingga tahun 2000-an, namun AC MIlan tetap memiliki pendukung sendiri yang fanatik.

Sayang masalah keuangan dan hal teknis lainnya terus mendera klub ini.
Ingin menyeimbangkan neraca keuangan, raksasa Italia, AC Milan, dikabarkan bakal menjual Gianluigi Donnarumma dan Patrick Cutrone.
Raksasa Italia, AC Milan, baru saja dijatuhi hukuman oleh UEFA terkait Finacial Fair Play (FFP). Hal itu menyebabkan Rossoneri tak bakal berkompetisi di ajang Liga Europa musim 2019-2020.
Baca: Modus Jadi PSK, Mojang Bandung Curi Mobil Pria 80 Tahun saat Ngamar
Baca: Penderita Diabetes Perlu Mengurangi Konsumsi 4 Macam Buah Enak Ini, Termasuk Nanas dan Mangga
Baca: Jusuf Kalla Ajak Jokowi dan Prabowo Bertemu, Itu Contoh Terbaik bagi Pendukung Masing-masing
Meskipun terkena hukuman, Milan tak patah arang dan mencari cara untuk menyeimbangkan neraca keuangan mereka.
Salah satu cara adalah menjual beberapa pemain yang masih memiliki nilai transfer menjanjikan.
Dua aset berharga yang disinyalir bakal dijual di bursa transfer musim panas 2019 adalah penjaga gawang, Gianluigi Donnarumma dan penyerang, Patrick Cutrone.
Baca: Dalam Tuhan Ada Kemenangan
Baca: Kuasa Tuhan Mengalahkan Kuasa Jahat
Donnarumma, yang kini masih berumur 20 tahun bisa dilego dengan harga 50 juta euro (sekitar 892 miliar rupiah).
Dikabarkan bahwa juara bertahan Liga Prancis, Paris Saint-Germain, tertarik untuk menggunakan jasa kiper timnas Italia tersebut.
Di sisi lain, Patrick Cutrone, juga merupakan salah satu aset berharga bagi Milan.

Pemain berusia 21 tahun tersebut berhasil mengemas 74 gol dan 13 assist dari 161 penampilan saat membela tim AC Milan di segala kelompok umur.
Kini, Cutrone tengah diincar oleh beberapa tim papan tengah Italia, seperti Fiorentina, Sassuolo, dan Torino.
Harga jebolan akademi Milan tersebut berada di angka 25 juta euro (sekitar 446 miliar rupiah).
Editor: Toni Bramantoro