Jusuf Kalla Ajak Jokowi dan Prabowo Bertemu, Itu Contoh Terbaik bagi Pendukung Masing-masing
Setelah penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU akhir pekan lalu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap rekonsiliasi
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Setelah penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU akhir pekan lalu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo Subianto bisa direalisasikan.

"Rekonsiliasi artinya banyak. Bersatu kembali sebagai negarawan, harus tetap punya hubungan baik secara kekeluargaan, seperti itu," ujar Jusuf Kalla di kantor wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
Jusuf Kalla mengatakan rekonsiliasi dapat dijadikan contoh baik bagi para pendukung keduanya dalam suasana suhu politik yang cukup panas saat ini.
"Ya tetap perlu (rekonsiliasi), kalau tidak nanti juga tetap bangsa ini terbelah nanti. Kalau sudah bersatu di atasnya di bawahnya juga akan lebih baik dan lebih muda," kata dia.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mendorong agar Jokowi dan Prabowo dapat merealisasikan rekonsiliasi tersebut.
"Kalau lihat pernyataan pak Prabowo kan sudah menerima dengan baik. Kalau sudah menerima dengan baik, mestinya tidak ada soal lagi. Saya kira tinggal tunggu waktu aja, soal waktu," katanya.
Ajakan Jokowi kepada Prabowo
Calon presiden terpilih Jokowi Widodo mengajak rivalnya dalam Pilpres 2019 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutan, usai dirinya dan Maruf Amin Ditetapkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih oleh KPU RI.
"Saya mengajak Pak Prabowo Subianto dan Pak sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
Baca: Tiga Faktor yang Membuat Lemak di Perut Tidak Hilang Walau Anda Sudah Hidup Sehat
Baca: Dalam Tuhan Ada Kemenangan
Baca: Kuasa Tuhan Mengalahkan Kuasa Jahat
Jokowi sadar, Indonesia sebagai negara besar tidak bisa hanya dibangun lewat satu-dua orang atau sekelompok tertentu saja.
Jokowi yakin, dua sosok tersebut adalah patriot yang menginginkan negara Indonesia makin kuat dan maju, serta adil dan makmur.
"Beliau berdua adalah patriot yang menginginkan negara kita makin kuat, makin maju dan adil dan makmur," sambungnya.
Dirinya dalam kesempatan itu juga mengajak segenap rakyat Indonesia melupakan perbedaan-perbedaan pilihan politik semasa kampanye kemarin.
Katanya, jangan ada lagi perbedaan di tengah masyarakat. Bangsa Indonesia harus bersatu kembali, berdiri kokoh di atas dasar negara pancasila.