Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB

Ada Kabar KKB Papua Merekrut Anak-Anak Sebagai Pasukannya, Medsos Jadi Sarananya

Kabar kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tengah merekrut anak-anak sebagai pasukannya membuat TNI bereaksi.

facebook/TPNPB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tengah merekrut anak-anak sebagai pasukannya membuat TNI bereaksi.

Organisasi yang didalangi oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini menjadi pembahasan.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'OPM Rekrut Anak-anak Sebagai Pasukan, Ini Tanggapan TNI', KKB Papua melakukan perekrutan pasukan anak-anak itu secara terang-terangan di akun media sosial mereka.

Merespon hal tersebut, TNI menyebut tindakan itu telah melanggar Hukum Humaniter Internasional yang relevan untuk melindungi anak-anak.

"Sejatinya bila ada dua atau lebih pihak yang yang bertikai maka semua pihak wajib hukumnya untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak, wanita dan lanjut usia (lansia)," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi, melalui pesan singkat, Jumat (28/06/2019).

Secara tegas ia menyatakan bila ada pihak yang melibatkan anak-anak, wanita dan lansia dalam pertikaian atau pertempuran maka pihak tersebut telah melanggar hukum HAM dan Humaniter.

Baca: Mantan Narapidana Teroris Ini Kini Jualan Soto, Ada Program Gratis Setiap Jumat Minggu Pertama.

Baca: Masjid Istiqlal Terbesar di Asia Tenggara, Rancangannya Dari Hasil Lomba

Baca: 3 Tahun Rampungkan Lagu Wanitaku, Ariel NOAH Sebut Ada Sosok yang Menginspirasi, Luna Maya?

Baca: Ini Lokasi Penjualan Tiket Sulut United vs Mitra Kukar

Baca: Vanessa Angel Hari Ini Bebas, Mantan Pacarnya Andhika Mengaku Senang, Ini Yang Akan Dia Lakukan

Bila benar KKB Papua telah merekrut anak-anak untuk ikut dalam pertempuran, terang Aidi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok-kelompok liar yang tidak beradab yang tidak mengerti aturan, hukum dan perundang-undangan.

Menurut dia dengan tindakan kekerasan yang dilakukan, KKB Papua telah merampas hak asasi warga, merampas hak warga untuk mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan dan kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

"Dan apabila informasi tentang ekploitasi anak yang dilakukan oleh KSB untuk menjadi kombatan dan mengangkat senjata adalah benar, maka lagi-lagi KSB telah merampas hak asasi anak, dan merupakan tindakan sangat terkutuk dalam peradaban dunia," tuturnya.

Di sisi lain, Aidi menyebut negara tengah membangun infrastruktur untuk menjamin keadilan sosial agar dapat dirasakan oleh seluruh warga negara sampai ke pelosok paling dalam.

Negara berusaha menjamin peningkatan kesejahteraan rakayat sesuai dengan tuntutan gelobalisasi dan berusaha menjamin terwujudnya kewibawaan dan kepastian hukum di seluruh wilayah NKRI dengan melaksanakan operasi penegakan hukum.

Daftar Korban KKB Papua Setahun Terakhir

Perburuan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua selama setahun terakhir memang banyak menimbulkan korban

Selama perburuan KKB Papua tak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga korban luka-luka hingga korban pemerkosaan

Korban tewas dalam perburuan KKB Papua sudah mencapai 27 orang dalam satu tahun ini, termasuk 4 anggota TNI dan seorang anggota Brimob.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved