Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Luar Negeri

Upaya Kudeta di Ethiopia, Seorang Jenderal Ditembak Pengawalnya

Seorang jenderal di Ethiopia dilaporkan ditembak pengawalnya. Selain itu, seorang gubernur di negeri itu juga tewas, sementara seorang jaksa terluka.

Editor:
shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang jenderal ditembak pengawalnya. Kejadiannya berlangsung di Ethiopia.

Menurut pihak pemerintah Ethiopia, Jenderal Seare Mekonnen sedang mencegah upaya kudeta.

Selain itu, seorang gubernur di negeri itu juga tewas, sementara seorang jaksa agung terluka.

Jenderal Mekonnen merupakan Kepala Staf Angkatan Etiopia. Ia ditembak di ibu kota Addis Ababa.

Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan, Mekonnen dan perwira lainnya mencegah upaya kudeta yang tengah terjadi di pemerintah wilayah Amhara, Etiopia utara.

Dilaporkan BBC Indonesia Minggu (23/6/2019), di Amhara sendiri, Gubernur Ambachew Mekonnen juga tewas dibunuh bersama dengan seorang penasihatnya.

Baca: Masih Ingat Kasus Kopi Sianida? Kabar Buruk Jessica Kumala Wongso Pembunuh Mirna, Begini Putusan MA

Baca: Luhut Pandjaitan Ungkap Alasan tak Izinkan Putranya Masuk Akmil, Teringat Masa Orde Baru

Baca: Tips Ampuh Mengendalikan Gejala Asam Urat yang Terasa Sungguh Sangat Menyiksa

Kantor perdana menteri mengungkapkan, Jenderal Mekonnen tewas bersama dengan seorang jenderal lainnya, Gezai Abera. Adapun si pengawal kini telah ditahan.

Di Amhara, Gubernur Ambachew tewas bersama penasihat senior Ezez Wasie. Sementara jaksa agung dilaporkan terluka. Lake Ayalew ditunjuk sebagai penjabat gubernur.

Kantor perdana menteri kemudian menuduh kepala keamanan Regional Amhara, Asaminew Tsige, sebagai pihak yang merencanakan kudeta.

Tak diketahui apakah dia sudah ditangkap.

Ahmed kemudian muncul di televisi sembari mengenakan seragam militer dan mengecam usaha kudeta itu.

Sejak terpilih pada 2018, Ahmed berusaha mengakhiri penindasan politik.

Antara lain dia membebaskan para tahanan politik, mencabut larangan keberadaan partai politik, dan menuntut pejabat yang ditudah telah melanggar HAM.

"Upaya kudeta di Amhara bertentangan dengan konstitusi dan dimaksudkan untuk mengacaukan perdamaian di kawasan tersebut," demikian keterangan kantor PM.

Amhara menjadi begitu penting karena daerah asal kelompok etnis Amhara merupakan wilayah terpadat kedua di Etiopia, dengan Amharik menjadi bahasa negara.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved