Unesco Bayar Rp 615 M, Pemerintah Izinkan Gereja Gaudi Berdiri, Peletakan Batu Sudah 137 Tahun
Aneh tapi nyata. Itulah yang terjadi di Kota Barcelona. Bangunan bersejarah dan mendatangkan turis manca Negara tidak mempunyai izin.
TRIBUNMANADO.CO.ID, BARCELONA – Aneh tapi nyata. Itulah yang terjadi di Kota Barcelona. Bangunan bersejarah dan mendatangkan turis manca Negara tidak mempunyai izin. Uniknya, setelah 137 tahun peletakan batu pertamanya, pemerintah setempat akhirnya mengeluarkan izin pembangunan gereja tersebut.

Pemerintah kota Barcelona akhirnya mengeluarkan izin mendirikan bangunan untuk salah satu tempat wisata paling terkenal di kota itu, 137 tahun setelah peletakan batu pertama.
La Sagrada Familia diberikan izin pada hari Jumat, sehingga pembangunan dapat dilakukan sampai 2026.
Tidak jelas mengapa gereja yang dirancang oleh arsitek Spanyol Antoni Gaudi itu, tidak memiliki izin bangunan sebelumnya.
Baca: Cara Menurunkan Kolesterol Setelah Lama Menyantap Hidangan Menu Lebaran
Baca: 7 Arti Mimpi, Berhubungan Intim Bukan dengan Pasangan Anda, Ini Penjelasannya
Baca: Ingin Hasil Terbaik Piala AFF 2019, PSM Makassar Maksimalkan Keuntungan Dari Penundaan Liga 1 2019
warisan Unesco setuju untuk membayar $41 juta (Rp615 miliar) kepada pemerintah kota pada tahun lalu sebagai penalti atas kelalaian mereka.
Izin tujuh tahun itu diharapkan dapat mencakup pembangun hingga selesai, direncanakan untuk 2026 bertepatan dengan peringatan seratus tahun kematian Gaudi.
Pihak berwajib mengatakan kota itu akan dibayar biaya sebesar €4,6 juta (Rp75 miliar) sebagai bagian dari perjanjian dengan yayasan gereja, yang bertanggung jawab untuk penyelesaian dan pelestarian La Sagrada Familia.
Perjanjian tersebut mengakhiri "anomali historis di kota kami", kata Janet Sanz, wakil walikota urbanisme Barcelona.
Baca: Pria Ini Ditangkap Polisi Karena Mencabuli Anak Tirinya yang Berusia 8 Tahun
Baca: Kabar Duka, Ayah Dewi Perssik Meninggal: Selamat Jalan Papine
Sekitar 4,5 juta orang mengunjungi Sagrada Familia setiap tahun, dengan lebih dari 20 juta orang mengunjungi daerah itu untuk melihatnya.
Tahap akhir konstruksi akan didasarkan pada model plester Gaudi, dan salinan gambar aslinya yang hancur dalam kebakaran pada tahun 1930-an.