Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kaka Slank di Sulut

Ini Yang Membuat Kaka Slank Tantang Diri Sendiri Untuk Vegetarian

Hari pertama di Sulut dalam agendanya menggalang dana, Kaka Slank bersama keluarga ikut pada acara Eco Dinner

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Handhika Dawangi
Kaka Slank di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki Jalan Raya Tanjung Merah Kema Desa Watudambo Kauditan Minahasa Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari pertama di Sulut dalam agendanya menggalang dana, Kaka Slank bersama keluarga ikut pada acara Eco Dinner.

Kegiatan makan malam tersebut digelar di Wisma Tangkasi Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki Jalan Raya Tanjung Merah Kema Desa Watudambo Kauditan Minahasa Utara Provinsi Sulut, Jumat (07/06/2019) Pukul 18.00 Wita.

Peserta yang ikut makan malam harus membayar Rp 700 ribu sebagai donasi untuk program belajar bersama alam.

Makanan pada Eco Dinner bersama Kaka Slank di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki Jalan Raya Tanjung Merah Kema Desa Watudambo Kauditan Minahasa Utara
Makanan pada Eco Dinner bersama Kaka Slank di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki Jalan Raya Tanjung Merah Kema Desa Watudambo Kauditan Minahasa Utara (Tribun Manado/Handhika Dawangi)

Pada makan malam yang menunya adalah vegetarian ini, Kaka Slank dan keluarga ditemani tamu lainnya. Baik dari luar Sulut maupun luar Indonesia.

Meja makan diatur membentuk huruf U, di atas meja disajikan berbagai makanan yang terbuat dari sayur-sayuran. Semuanya sayuran.

Menu makanan pada Eco Dinner bersama Kaka Slank
Menu makanan pada Eco Dinner bersama Kaka Slank (Tribun Manado/Handhika Dawangi)

Ada yang diolah sedemikian rupa kemudian dijadikan sate. Tetapi itu bukan daging.

Ada jamur hingga klapertart.

Klapertart pada Eco Dinner ini disajikan tanpa keju, dan gula.

Tampak tak hanya tamu dari dalam negeri yang kebingungan dengan berbagai menu sayuran ini.

Tamu dari luar negeri pun tampak mengecek dan bertanya apa saja nama bahkan bahan dasar dari semua makanan yang disajikan.

Setelah itu semuanya tampak lahap memakannya bersama nasi.

Dwi Lestari (28) satu di antara tamu pada acara tersebut.

Dia sengaja datang dari Jakarta hanya untuk acara ini.

"Saya datang dari Jakarta hanya untuk acara malam ini.
Saya dapat informasi dari Suara pulau melalui medsos," ujar Dwi.

Saya tertarik datang itu juga karena menurut informasi tempatnya itu yakni di Tasikoki adalah tempat pemeliharaan hewan hasil tangkapan karena ilegal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved