Berita Boltim
Tak Mau Jual Murah, Pengusaha Simpan 200 Ton Kopra di Gudang
Harga kopra anjlok. Pengusaha memilih menyimpan ratusan ton di gudang
Penulis: | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga kopra anjlok.
Pengusaha memilih menyimpan ratusan ton di gudang.
Ko Sinyo satu pengusaha Kopra di Boltim Sulawesi Utara (Sulut) yang lebih memilih untuk menyimpannya.
"Saya memilih menahan stok. Dari pada menjualnya harga murah. Total ada 200 ton ditahan," ujar Ko Sinyo, saat ditemui Jumat (31/5/2019) di gudang Kayomoyondi.
Kata dia, menahan stok terlalu lama memang resiko besar.
Karena kopra akan mengalami susut 30-40 persen.
Baca: Wanita Ini Jual Nissan Grand Livina Beserta Dirinya, Harganya Capai Segini, Idenya Berasal dari Sini
Baca: Suara Aneh Orang yang Akan Meninggal, Perhatikan Ciri-cirinya, Sering Menguap Satu Diantaranya
Baca: Pulang Kampung Untuk Hari Raya, Buronan Ini Diamankan Polisi
Namun apa boleh buat, dari pada menjual dengan harga murah.
Harga diambil dari petani per kilogram untuk kopra mentah Rp 3000 sedangkan yang kering Rp 5000.
Kemungkinan besar harga kopra bakal mengalami kenaikan di bulan Agustus sampai Desember.
Yance Solangka (51) petani Tombolikat mengatakan harga kopra perlahan-lahan turun, sekarang harga Rp3.000 mentah dan kering Rp 5.000
Baca: Ini Caranya Supaya Baterai Smartphone Tak Cepat Habis Saat Mudik
Baca: Polisi Amankan Pria yang Hendak Memerkosa Wanita yang Lewat, Terhenti karena Teriakan Warga
"Walaupun dengan harga seperti itu saya tetap kerja," ujar Yance Solangka.
Kata dia, biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan atau keuntungan.
Setiap hari mengeluarkan uang tukang panjat Rp150 ribu per 100 kilogram ditambah sewa roda Rp75 ribu per 100 kilogram.
Biaya kopra memang besar, maka harganya juga harus sebanding.
Per hari bisa produksi 500-600 kilogram kopra. Untung kecil, yang penting kelapa tidak rusak.