Tim Prabowo Tersandung Konten Hoaks: Sandiaga Uno Menanggapi
Penangkapan terhadap Mustofa Nahrawardaya yang dilakukan Mabes Polri, memicu kritik dari Sandiaga Uno
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penangkapan terhadap Mustofa Nahrawardaya yang dilakukan Mabes Polri, memicu kritik dari Sandiaga Uno, calon Wakil Presiden nomor urut 02. Ia minta aparat penegak hukum tidak hanya menyasar pendukung oposisi.
Menurut Sandiaga dalam menegakkan hukum, aparat seharusnya berlaku adil. "Kami ingin hukum itu ditegakkan seadil adilnya dan tidak hanya menyerang kepada oposisi, tapi juga bisa tanpa pandang bulu," kata Sandiaga di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu, (26/5).
Menurutnya, selama ini masyarakat telah menilai bagaimana kinerja aparat kepolisian. Oleh karena itu dalam kasus Mustofa Nahra, masyarakat akan menilai bagaimana perbedaan perlakukan aparat.
Baca: LSM Desak Usut Kerusuhan 22 Mei: Kapolri Bentuk Tim Pencari Fakta
"Masyarakat yang akan melihat, saya sudah mengalami sendiri, masyarakat bisa melihat," katanya. Untuk kasus Mustofa sendiri menurut Sandiaga, kini ditangani tim hukum. Hanya saja ia berharap di bulan Ramandan ini hukum ditegakan seadil-adilnya tanpa ada unsur politis.
"Punggawa-punggawa BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga) yang bermasalah hukum, kami ingin hukum ini tegak seadil-adilnya karena buat saya apalagi di bulan suci Ramadhan ini sebentar lagi masuk Lebaran. Mereka aktivis ingin menyuarakan satu perubahan," kataya.
Terkait masalah itu Sandiaga kemudian mendatangi rumah Prabowo di Jalan Kertanegara No 4, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu petang. Sebelum meluncur ke rumah Prabowo, Sandiaga mengutarakan rencana konsolidasi itu.
Baca: MK Tak Berhak Diskualifikasi Jokowi: Begini Pendapat Pengamat Hukum Unsrat
"Habis ini saya konsolidasi mengenai masalah hukum yang terus mengemuka. Kami khawatir banyak sekali tokoh-tokoh kami yang terkena kasus hukum, dikriminalkan," kata Sandiaga.
Ia khawatir kriminalisasi terhadap anggota BPN akan memberangus demokrasi. "Kita ingin me-review, karena khawatirnya memberangus demokrasi," katanya.
Tim Prabowo Tersandung Konten Hoaks
Kicauan Mustofa Nahrawardana, anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, di Twitter berbuntut penangkapan. Dalam cuitan itu Mustofa menyebut soal remaja bernama Harun (15) yang tewas setelah dianiaya oleh sejumlah anggota Brimbob di halaman Majid Al-Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta.
Informasi tersebut ternyata merupakan berita palsu alias hoax karena orang yang jadi bulan-bulanan anggota Brimob di halaman Masjid Al-Huda ternyata bernama Andri Bibir (30). Pada saat ini Andri Bibir menjadi tersangka dan ditahan di Polda Meto Jaya terkait kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul membenarkan informasi mengenai penangkapan Mustofa Nahrawardana. "Benar, cuitannya membuat keonaran. Lagi pemeriksaan (Mustofa menjalani pemeriksaan)," kata Rickynaldo, di Jakarta, Minggu (26/5).
Menurut Rickynaldo, penangkapan itu dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan. Sebelumnya, Mustofa dilaporkan seseorang terkait unggahan di akun Twitternya tentang Harun, seorang remaja yang tewas dalam kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta. Laporan itu tertulis dalam LP/B/0507/V/2019/Bareskrim tanggal 25 Mei.
Baca: Lamar’ Ketua HIPMI Bahlil Masuk Kabinet: Jokowi Beberkan Syarat Jadi Menteri
"Innalillahi-wainnailaihi-raajiuun. Sy dikabari, anak bernama Harun (15) warga Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat yg disiksa oknum di Komplek Masjid Al Huda ini, syahid hari ini.
Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yg terbaik disisi Allah SWT, Amiiiin YRA," demikian cuitan di @AkunTofa disertai emoticon menangis dan berdoa.
Penangkapan terhadap Mustofa dilakukan pada Minggu dini hari. Mustofa ditangkap terkait dirinya sebagai pemilik/pengguna/pengakses/pengelola akun Twitter @AkunTofa dan @TofaLemonTofa.