Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gosip Tak Selalu Buruk, Ini Alasan Psikologis Soal Kegemaran Ngomongin Orang

Gosip juga bisa menjadi sebuah cara untuk mengidentifikasi dan mengasingkan anggota kelompok yang tidak bisa dipercaya.

Editor:
Net
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sadar atau pun tak sadar, kita kadang 'terjebak' untuk membicarakan orang lain dalam obrolan kita. 

Ada-ada saja alasan orang bergosip, bahkan kadang hingga tak ingat waktu.

Hasil sebuah penelitian bahkan menyebutkan, orang setidaknya menghabiskan waktu 52 menit per hari untuk bergosip.

Banyak orang berbagi informasi tentang orang-orang yang tinggal di sekitar mereka.

Demikian hasil sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Social Psychological and Personality Science. 

Menurut penulis studi, definisi gosip adalah membicarakan orang lain yang tidak hadir.

Maka, bergosip menurut definisi ini tidak harus tentang menyebarkan rumor jahat atau cerita memalukan, melainkan bisa sekadar berbagi informasi.

Baca: Muzakar Ambruk Terkena Tembakan Mr X saat Hendak Tarawih

Baca: Sebuah Piring Kertas Laku Rp 322 Juta dalam Lelang, Vokalis Nirvana Penyebabnya

Baca: Setelah Mendekam 33 Tahun di Penjara, Pria Ini Dinyatakan Tak Bersalah

Anda sudah bisa dikatakan bergosip ketika kamu mengatakan pada orang lain bahwa pekan depan sepupumu akan menikah.

Atau teman dekat Anda memulai kerja baru, bisa juga anak perempuan Anda akan ikut perlombaan tari.

Studi terbaru ini menambahkan, gosip itu di dalamnya juga termasuk berbagi detail-detail berbahaya tentang keseharian seseorang.

Kebiasaan bergosip ini ternyata memiliki alasan psikologis. Mark Leary PhD menjelaskan, bergosip adalah sebuah insting mendasar manusia.

Mark Leary adalah profesor psikologi dan neurosains di Duke University yang memiliki spesialisasi di bidang psikolog sosial dan personal.

Leary menjelaskan, kita hidup mengakar dalam kelompok.

Tidak hanya hidup dalam kelompok, kita juga bergantung pada orang-orang dalam kelompok tersebut untuk bertahan hidup.

Sehingga, banyak orang merasa perlu mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang orang-orang yang ada di sekitarnya untuk mengenal mereka lebih dalam.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved