Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Skenario 22 Mei Rusuh: Begini Reaksi Gultor Kopassus dan Densus 88

Pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, dan Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri akan diturunkan

Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Pasukan Satgultor81 pasukan siluman Kopassus. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI,  dan Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri akan diturunkan jika terjadi kerusuhan pengunjuk rasa saat Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil akhir rekapitulasi hasil Pemilu di Jakarta, besok, Rabu (22/5).

Satuan Penanggulangan Teror Kopassus bahkan telah menyusun skenario evakuasi komisioner KPU beserta dokumen terkait pemilu, dengan memadukan helikopter, kendaraan lapis baja hingga kapal perang TNI AL.

Pantauan Tribun Network, Senin (20/5), tampak pasukan TNI/Polri sudah siaga di Ibu Kota.

Sebanyak 34 ribu personel TNI/Polri disiapkan untuk menanggulangi aksi 22 Mei, saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelesaikan dan merampungkan rekapitulasi Pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjend TNI Sisriadi mengungkapkan ada beberapa objek yang akan dievakuasi perseonel TNI dari kantor KPU andai terjadi situasi tak terkendali.

"Obyek evakuasi meliputi VIP, dokumen hasil Pemilu dan korban apabila ada," kata Sisriadi saat dihubungi Tribun Network, Jakarta, Senin (20/5).

Baca: Siswi SMA Disetubuhi Sopir Angkot Berulang Kali, Ini Kronologinya

Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Calon Pendeta Melindawati Zidomi, Terungkap Permohonan Terakhir Korban

Baca: LIVE STREAMING Situasi Terkini Aksi Anarkis Demo di Jakarta

Follow Fanpage tribunmanado

Baca: Kerusuhan di Sekitar Gedung Bawaslu RI, Ratusan Personel TNI Diterjunkan Bantu Polisi

Baca: Skenario 22 Mei Rusuh: Begini Reaksi Gultor Kopassus dan Densus 88

Baca: VIRAL Wanita Nama Angel Diduga Jual Diri Rp 1 Juta, Pemesan Curhat di Facebook: Sekalian Buka Baju

Dalam rangka pengamanan pengumuman hasil Pemilu (Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden-Wakil Presiden), TNI menyiapkan 12 ribu personel.

"Atas permintaan Polri, TNI menyiapkan 12.000 personel yang akan bertugas membantu Polri untuk pengamanan pengumuman hasil pemilu. Secara operasional pasukan TNI berstatus BKO (Bawah Kendali Operasi) Polri."

Baca: Penyelundupan Senjata 22 Mei Digagalkan: Begini Skenario Teroris Bikin Rusuh Jakarta

TNI juga menyiagakan kekuatan sejumlah 20.000 personel untuk mengantisipasi apabila Polri meminta tambahan personel secara mendadak karena perkembangan situasi.

"Dalam pelaksanaan tugas pengamanan pemilu, Mabes TNI telah mendistribusikan dan menyosialisasikan ROE (Rules Of Engagement) kepada seluruh prajurit," lanjutnya.

Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulisnya mengatakan, TNI telah mengadakan latihan simulai, pekan lalu.

Disimulasikan terjadi kerusuhan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, oleh massa yang sedang berunjuk rasa terkait hasil penghitungan suara Pemilu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019.

Ketika situasi massa makin ramai, dan kondisi sulit diatasi, Satuan Gultor TNI bergerak masuk. 

"Dengan bergerak cepat, Satuan Gultor TNI tiba di kantor KPU dengan menggunakan Helikopter Caracal milik TNI AU untuk menyelamatkan anggota KPU dan dokumen serta server hasil penghitungan suara," kata Rahman dalam keterangan yang diterima Tribun.

Para pasukan khusus itu turun dengan tali dari helikopter, menggunakan teknik stabo.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved