Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesahatan

Ilmuwan Gunakan Ikan Parasit agar Obat Tepat Sasaran pada Penyakit Otak

Ikan lamprey adalah ikan primitif tanpa rahang yang juga bersifat parasit. Peneliti manfaatkan molekul dalam ikan ini.

Editor:
smithsonian magazine
Mulut Ikan Lamprey 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tantangan terbesar dalam penanganan kanker dan penyakit yang menyerang otak lainnya adalah memastikan bahwa obat dapat mencapai sel target.

Siapa sangka, ternyata solusi terhadap tantangan tersebut justru datang dari makhluk yang tidak diduga, ikan lamprey. 

Ikan lamprey adalah ikan primitif tanpa rahang yang juga bersifat parasit.

Tim peneliti dari University of Wisconsin-Madison dan University of Texas menggunakan molekul yang berada dalam ikan lamprey ini.

Molekul itu sebagai alat yang dapat membantu mengarahkan obat pada sel tujuannya.

Baca: YG Entertainment Ambil Tindakan Video Viral Jennie BLACKPINK Malas Dance

Baca: 7 Fakta Kasus Bocah 6 Tahun Meninggal Tersedat Bakso, Suka Makan Bakso hingga Pesan 3 Porsi

Baca: Kamera Flip Asus Zenfone 6 Seperti Samsung Galaxy A 80, Begini Harga dan Spesifikasi

Tidak seperti obat pada umumnya, yang menyasar fitur spesifik pada sel di jaringan dan organ tertentu, molekul lamprey ini justru mengarah pada matriks ekstraseluler.

Matriks itu yaitu struktur jejaring yang terdiri dari protein dan gula yang melindungi dan menyelubungi seluruh sel di otak.

Teknologi ini memanfaatkan kondisi disrupsi pembatas darah-otak (blood-brain barrier) oleh serangan penyakit.

Pembatas darah-otak adalah struktur yang membatasi pembuluh darah dengan sisem saraf pusat dan berperan sebagai pelindung otak dari ancaman potensial.

Contohnya seperti racun atau patogen yang mengalir lewat darah.

Obat secara normal tidak dapat mencapai otak jika diinjeksikan lewat pembuluh darah.

Namun dalam kondisi seperti kanker otak, stroke, trauma, dan multiple sclerosis, pembatas darah-otak mengalami kebocoran.

Hal ini memungkinkan molekul dari ikan lamprey agar dapat mengakses matriks dan mengantarkan obat secara presisi ke sel otak.

Para peneliti berharap bahwa molekul ini dapat dikombinasikan dengan beragam jenis obat dan terapi lain.

Sehingga dapat digunakan untuk menangani berbagai penyakit otak selain tumor, seperti Alzheimer, multiple sclerosis, dan trauma otak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved