Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Pedagang Keluhkan Penataan Pasar, Neltji: Sering Diusir, Sayur Dibuang Petugas

Neltji Berhandus (55), saat ditemui wartawan Tribunmanado.co.id mengatakan, jika dirinya mengeluh terkait penataan pasar Bersehati saat ini.

Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Chintya Rantung
tribun manado/siti nurjanah
Pedagang sayur korban gusur pasar Bersehati Kota Manado, Neltji Berhandus (pakai kuning) dan Alci Mansari (pakai hitam) 

Laporan Wartawan Tribun Manado Siti Nurjanah

TRIBUMMANADO.CO.ID- Penampakan Pasar Bersehati Kota Manado terlihat berbeda, jika dulunya ramai dengan suara peluit para tukang parkir kini tak lagi, karena saat memasuki area pasar kalian akan melewati portal untuk mengambil karcis masuk seperti layaknya di mal.

Bau menyengat sampah busuk dan amis pun sangat menyengat, sebelah kiri terlihat motor berjejer, bagian kanan beberapa pedagang duduk lesehan sambil menjajakan jualannya.

Di antara mereka adalah seorang wanita penjual sayur dan sagu.

Neltji Berhandus (55), saat ditemui wartawan Tribunmanado.co.id mengatakan, jika dirinya mengeluh terkait penataan pasar Bersehati saat ini.

Menurutnya banyak pedagang seperti dirinya yang diperlakukan tak adil oleh PD Pasar saat meminta tempat berjualan untuk mereka mencari nafkah.

"Sudah lama saya meminta tempat untuk berjualan tapi sampai sekarang tak diberikan, pernah dikasih dulu tapi dibagian belakang tempat jualan ikan dan di sana banyak lalat biru," ungkap wanita asal Sanger itu, Senin (12/6/2019).

Wanita itu menceritakan saat dirinya berjualan di tempat yang pernah PD Pasar berikan, namun Ia tak nyaman di tempat itu dikarenakan banyaknya lalat biru yang menghinggap disayurannya.

"Tak ada pelanggan yang mau masuk ke lokasi jualan saya, yang ada cuma lalat biru," ucapnya.

Dia mengaku sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Bersehati jauh sebelum adanya penggusuran, setelah adanya penggusuran dirinya mengaku terlunta saat berdagang.

"Mulai tahun lalu saya dijajah oleh mereka petugas pasar, pernah sayur saya dibuang, bahkan sempat Dirut Pasar angkat jualan saya dan dibuang ke mobil," ucapnya dengan nada kesal.

Ia mengaku, sempat dijanjikan tempat layak dan modal namun hingga saat ini belum juga diberikan.

"Mereka janjikan tempat dan modal tapi sampai sekarang tak dikasih, pernah tempat tapi tempat tak layak bagi saya untuk menjual sayur," ungkapnya kesal.

Ia mengatakan, semenjak penggusuran Ia sudah beberapa kali pindah tempat untuk berjualan.

"Dari tempat itu saya pindah di dalam, kemudian di luar situ (sambil menunjukan lokasi dengan ujung jari telunjuk), kemudian di sini ditrotoar, mereka bilang tempat ini memang untuk parkir, tapi kalau saya tak jualan di sini saya harus cari nafkah ke mana lagi," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved