Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi Kunjungi Kalimantan, Tinjau Lokasi Alternatif Ibu Kota Negara Baru

Jokowi dikabarkan bertolak dari Jakarta menuju Pulau Kalimantan, Selasa (7/5/2019). Lokasi yang menjadi alternatif ibu kota Indonesia yang baru.

Editor: Rhendi Umar
Istimewa
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang didampingi Ketua Persit KCK Daerah XIII/Merdeka ibu Tio Lindasari Manurung (Ny Tiopang Aritonang) melakukan penyambutan langsung kedatangan Presiden Joko Widodo dan ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo, di dekat tangga turun pesawat kepresidenan di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Minggu (31/3/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Joko Widodo atau yang kerap disapa Jokowi dikabarkan bertolak dari Jakarta menuju Pulau Kalimantan, Selasa (7/5/2019).

Agenda Jokowi datang ke Pulau Kalimantan untuk meninjau beberapa lokasi yang menjadi alternatif ibu kota Indonesia yang baru.

Hal ini sebagai tindaklanjut keseriusan pemerintah dalam hal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke daerah lain di Indonesia.

"Meninggalkan Jakarta pagi ini menuju Kalimantan. Saya hendak meninjau beberapa lokasi yang menjadi alternatif ibu kotanegara yang baru," tulis Jokowi di akun mendia sosial miliknya, satu jam lalu.

Sebelumnya, Jokowi mengutarakan ada tiga daerah yang sudah menyediakan lahan untuk Ibu Kota.

Pertama lahan dengan luas 80.000 hektare, 120.000 hektare, hingga 300.000 hektare.

Namun sayangnya, Jokowi tak menyebut secara spesifik keberadaan lahan-lahan yang dimaksud.

Satu hal yang jelas, pemerintah betul-betul serius untuk memindahkan ibu kota ke luar Jakarta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian menggelar rapat terbatas membahas tindak lanjut rencana pemindahan ibu kota di kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Menurut Jokowi, gagasan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke provinsi lain sudah muncul sejak era Presiden Soekarno dan berlanjut hingga era saat ini.

"Setiap era presiden masih muncul gagasan itu, tapi wacana ini timbul tenggelam karena tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang," kata Jokowi.

Jokowi berpesan kepada jajaran menterinya, ketika membicarakan pemindahan ibu kota maka tidak boleh berpikir yang sifatnya jangka pendek maupun dalam lingkup yang sempit.

"Kita harus berbicara tentang kepentingan yang lebih besar untuk bangsa, negara dan kepentingan visioner dalam jangka yang panjang sebagai negara besar dalam menyongsong kompetisi global," paparnya.

Diketahui, Bappenas telah merampungkan kajian tahap pertama rencana pemindahan ibu kota ke luar Jakarta.

Kajian tersebut terfokus pada tiga wilayah yang menjadi kandidat utama pengganti Jakarta.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved