Tengah Perhitungan Suara, Ulama 212 Larang Prabowo Bertemu Utusan Jokowi
Slamet Maarif mengatakan Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan saran ulama 212 untuk tidak menemui utusan Jokowi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan saran ulama 212 untuk tidak menemui utusan Jokowi.
Sebelumnya dikabarkan Jokowi telah mengirimkan utusan untuk bertemu Prabowo.
"Ya beliau kan selama ini dengar saran ulama. Ulama menyarankan jangan bertemu dulu," kata Slamet Maarif di Posko Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (25/4/2019).
Menurut Slamet Maarif yang juga menjabat Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, para ulama bukan melarang Prabowo bersilaturahmi dengan Jokowi atau utusannya.
Namun, kondisinya saat ini sedang penghitungan suara.
Sehingga menurutnya, sebaiknya semua pihak fokus pada penghitungan suara.
"Biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insya Allah," katanya.
Baca: Kejuaraan Voli Ajang Hiburan untuk Masyarakat Pasca-Fokus pada Pemilu 2019
Para ulama menurutnya menyarankan kepada Prabowo untuk menerima ajakan pertemuan setelah proses penghitungan suara di KPU rampung.
"Ya kalau bertemu kan apalagi sama anak bangsa, warga negara, sesama muslim ya silahkan saja tapi ini kan sedang dalam proses jadi kita juga menyarankan kepada pak Prabowo, nanti saja lah kalau sudah ada keputusan resmi baru ketemu," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso mengajak para relawannya untuk terus berjuang mengawal proses penghitungan suara Pemilu Presiden 2019.
Hal itu disampaikan Djoko Santoso dalam acara syukuran dan konsolidasi pengawalan pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu, (24/4/20219).
Djoko Santoso meminta kepada relawan pendukungnya untuk tidak kompromi dalam memperjuangkan pemenangan Prabowo-Sandi.
Seperti yang dicontohkan Prabowo, yang menurut Djoko tidak berkompromi di Pemilu 2019. Prabowo telah menolak utusan Jokowi yang ingin bertemu usai Pemilu 2019.
"Tidak ada kompromi. syukur Alhamdulillah (Prabowo) itu menolak utusan-utusan itu. pak Prabowo setia kepada kita semua dan kita harus setia kepada Prabowo-Sandi," tuturnya.
Djoko mengatakan dalam memperjuangkan kemenangan itu, masyarakat tidak perlu khawatir.

Konstitusi Indonesia menjamin kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul.