Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Dewi Gedoan

Ini Kisah Hidup Dewi Gedoan Karyawati Spa yang Dibunuh Pria Beristri, Telaten Bekerja hingga Mahir

Kisah hidup Dewi Yuwaningsih Gedoan, karyawan spa yang dibunuh Hendrik Katuuk penuh dengan perjuangan

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Tribun manado/Arthur Rompis
Inilah Lokasi tempat Kerja Dewi Gedoan 

Ini Kisah Hidup Dewi Gedoan Karyawati Spa yang Dibunuh Pria Beristri, Telaten Tekuni Profesi hingga Mahir

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kisah hidup Dewi Yuwaningsih Gedoan, karyawan spa yang dibunuh Hendrik Katuuk di indekos Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea, Manado, penuh dengan perjuangan.

Tribunmnado.co.id mendatangi tempat kerja Dewi, Naiyan Spa, Jumat (5/4/2019) dan bertemu dengan beberapa teman Dewi.

Tania, Karyawan Naiyan Spa mengatakan, sebelum bekerja di Spa, Dewi menekuni berbagai pekerjaan.

Dikatakan Tania, Dewi melamar pekerjaan di Naiyan Spa sekitar lima bulan lalu. Awalnya Dewi tidak punya keahlian pijat.

Baca: Jenazah Karyawati Spa Korban Pembunuhan Dewi Gedoan akan Dibawa ke Talaud, Teman: Dia Suka Curhat

Baca: Detik-detik Tersangka Pembunuhan Karyawati Spa Dewi Gedoan Serahkan Diri, Polisi Spontan: Gila Kamu

"Kami ajari dan ia punya kemauan keras hingga berhasil menguasai teknik pijat dalam waktu singkat," beber dia.

Menurut Tania, Dewi bekerja sangat telaten. Hubungannya dengan sesama karyawan sangat baik. "Dia selalu beli makanan dan kasih pinjam uang," kata dia.

Sebut dia, Dewi belakangan ini tidak masuk kerja, hal itu memusingkannya sebab Dewi sangat diandalkan.

"Ternyata ia sudah pindah di tempat Spa lain di Tikala, baru dua hari di sana, peristiwa itu terjadi, kami terpukul, kok tega membunuh orang yang sebaik dia," katanya.

Kolase Foto Dewi Yuwaningsih Gedoan
Kolase Foto Dewi Yuwaningsih Gedoan (TRIBUNMANADO/FACEBOOK Dewi Juningsy)

Kronologi

Kejadian pembunuhan ini terjadi pada Selasa (3/4/2019) sekitar pukul 22.00 Wita.
Saat itu tersangka Hendrik pergi menemui korban di tempat kerjanya.

“Saat saya tiba di tempat kerjanya, saya memanggilnya dan mengajak dia pulang karena saya lihat dia sudah dipengaruhi minuman keras (miras),” kata Hendrik.

Ketika tiba di kos-kosan, mereka terlibat cekcok dan beradu mulut, sampai korban mengungkapkan memutuskan hubungan cinta mereka yang sudah berjalan sekitar 3 bulan.

Tersangka Hendrik mengaku tak bisa lagi mengontrol emosi, karena, menurut tersangka, korban terus meneriakinya dan memaki-maki.

"Saya cekik lehernya karena berteriak-teriak sambil memaki, dan berontak, hingga kami terjatuh ke lantai,” kata Hendra.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved