Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkait OTT Surabaya

Mantan Ketua Umum PPP Seret 2 Nama Lain di Jawa Timur, Beliau Sudah Mulai Bernyanyi

Tersangka kasus korupsi atas jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama, mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy mulai 'bernyanyi'.

Editor: Frandi Piring
Tribun Timur
Romy Tersangka OTT KPK 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Tersangka kasus korupsi atas jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama, mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy mulai 'bernyanyi'.

Ia menyebut nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terlibat dalam pengusulan nama kandidat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Haris Hasanuddin yang telah ditangkap KPK.

Sebagai anggota DPR RI dan ketua Umum PPP, Romy -- sapaan Romahurmuziy, mengaku hanya meneruskan rekomendasi mengenai siapa yang akan mengisi posisi pejabat kepala kantor wilayah agama di daerah.

"Saya hanya meneruskan rekomendasi dari orang-orang berkompeten. Sebagai anggota DPR dan ketua umum partai, saya mendapatkan nama-nama dari tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat," ujar Romy di kantor KPK, Jakarta, Jumat (22/3).

Romy mencontohkan nama Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur Haris Hasanudin. Haris yang juga terlibat dalam kasus suap itu, merupakan hasil dari rekomendasi ulama setempat, yakni Kyai Asep Saifudin Halim dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca: Andre Rosiede: Pak Prabowo Sudah Besuk Ahmad Dhani, Kapan Pak Jokowi Jenguk Romy?

Romy mengungkap, Khofifah Indar Parawansa sempat memberikan nama Haris karena sudah mengenal Haris terlebih dahulu dengan kinerja yang baik. Serta, dapat melakukan sinergitas kepada pemerintah daerah Jawa Timur.

"Contoh saudara Haris Hasanuddin. Memang dari awal, saya menerima aspirasi itu dari ulama seorang Kiai, Kiai Asep Saifuddin Halim.

Dia seorang pimpinan pondok pesantren besar di sana, dan kemudian Ibu Khofifah Indar Parawangsa, misalnya," ujar ungkap Romahurmuziy, yang menjalani pemeriksaan perdana di KPK, Jumat kemarin.

Romy menjalani pemeriksaan perdana di gedung KPK, Jumat kemarin. "Beliau gubernur terpilih, yang jelas-jelas mengatakan, 'Mas Romy, percayalah dengan Haris, karena Haris ini orang yang pekerjaannya bagus'," kata Romy, seraya menirukan pernyataan Khofifah di kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, kemarin.

Kendati demikian, Romy yang mengakui memberi rekomendasi nama Haris kepada panitia seleksi, dia membantah melakukan intervensi.

Baginya, tidak mungkin mengintervensi orang-orang yang terdiri dari guru besar dari universitas Islam di seluruh Indonesia.

"Kalau misalnya, meneruskan aspirasi itu dosa, nah terus, kita mengetahui kondite seseorang dari siapa? Tapi, itu kan tidak menghilangkan proses seleksinya," kata Romy.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan, banyak orang yang mengincar posisi dan dirinya sebagai pribadi.

Belum lagi, ia merupakan ketua umum partai politik yang memiliki pengikut di media sosial paling banyak.

"Tentu apa yang saya lakukan ini salah satunya karena posisi saya yang memang salah satu most wanted, yang kira-kira kalau kemudian dilakukan operasi, dipilih ketua umum dengan follower terbesar di medsos, begitulah kira-kira," tutur Romy.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved