Kronologi Pembunuhan Santo Sumampouw, Siswa SMK 3 Tondano yang Tewas di Pantai Kora-kora
Pembunuhan yang menimpa Siswa SMK 3 Tondano tersebut melibatkan sedikitnya dua orang.
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Siti Nurjanah
TRIBUNMAMADO.CO.ID, TONDANO - Kematian Santo Sumampow, warga Lingkungan III, Kelurahan Tataaran Dua, Kecamatan Tondano Selatan itu, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara terungkap.
Pembunuhan yang menimpa Siswa SMKN 3 Tondano tersebut melibatkan sedikitnya dua orang pelaku.
Berdasarkan laporan tim Subdit Jatanras Polda Sulut, Satu pelaku berinisial AM alias Aldy (18), warga Kelurahan Tataaran Patar, berhasil ditangkap, Rabu (20/03/2019), 06.00 Wita.
Baca: Gempa Hybrid Gunung Karangetang Tercatat 13 Kali Terjadi Siang dan Sore
Baca: 4 Fakta Kematian Muhammad Rahim, Mulai dari Disemayamkan Hingga Dimakamkan di Samping Sajjad
Menurut Katim Jatanras, AKP Sugeng Wahyudi Santoso, terungkapnya kasus ini bemula dari serangkaian penyelidikan.
“Dari hasil penyelidikan, pelakunya dua orang, berinisial AM dan S. Namun, yang baru ditangkap adalah AM. Sedangkan S masih dalam pengejaran,” jelas Sugeng.
Sugeng menjelaskan, saat penyergapan terhadap AM pada Rabu dini hari, ia mencoba melarikan diri hingga akhirnya timnya terpaksa menembak Aldy di kaki kirinya saat penyergapan.
“Polisi terpaksa melumpuhkan kaki pelaku dengan tima panas, karena pelaku mencoba kabur lagi. Pelaku ini diduga turut serta membantu menghilangkan nyawa korban,” ungkap Sugeng
AKP Sugeng menambahkan bahwa polisi menyita barang bukti satu unit kendaraan tipe Avanza Hitam DB 1217 AP.
“Peran pelaku AM, ia menahan korban dari belakang kemudian pelaku utama yang masih DPO menikam korban diperut dan dada sebanyak 14 kali hingga meninggal dunia, kemudian korban di buang di pantai,” tutup Sugeng.
Diketahui, jasad Santo Sumampouw ditemukan di dekat jembatan Pantai Kora-kora, Desa Kapataran, Kecamatan Lembean Timur, Kabupaten Minahasa, pada Minggu (17/3/2019).
Mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang nelayan, Ferry Gawe, warga Desa Atep Oki, Kecamatan Lembean Timur.
Jasad yang sudah membusuk itu awalnya dikira boneka. Jenazah Santo Sumampouw sudah dikuburkan pada Senin (18/3/2019).
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV