Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

161 Kepala Keluarga di Sibolga jadi Korban Dampak Ledakan Bom

Warga Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, yang terdampak ledakan bom totalnya mencapai 161 kepala keluarga

Editor: Rhendi Umar
tribunmedan.com
Teror Bom Sibolga - Suasana TKP 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, yang terdampak ledakan bom totalnya mencapai 161 kepala keluarga.

Hingga kini mereka masih mengharapkan bantuan dari pemerintah. Pemerintah Kota Sibolga sendiri masih melakukan pendataan untuk korban yang terdampak ledakan bom.

Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk mengatakan warga yang mengungsi terus mendapat bantuan logistik. Untuk kebutuhan makan sehari-hari selama dalam proses penanganan.

"Jadi kita melakukan pendataan. Nanti data itu kita berikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)," kata Syarfi, Sabtu (16/3/2019).

"Untuk bantuan kerusakan rumah, mereka bersama PUPR yang akan mengurusnya. Pemko mendata kerusakan rumah warga dalam tiga kategori. Rusak ringan, sesang dan berat," sambungnya.

Baca: Dalam Kasus Bom Bunuh Diri Sibolga ada 3 Wanita yang Masuk dalam Jaringan

Syarfi menjelaskan walau begitu ada saja warga yang mencari kesempatan di tengah bencana. Ada warga yang mendaftarkan diri sebagai korban. Padahal rumahnya memang sudah rusak sebelum ledakan terjadi.

"Kita imbau warga seharusnya jangan seperti itu. Kita harus memikirkan warga lainnya yang memang menjadi korban. Jangan mencuri kesempatan dalam kesempitan," imbau Syarfi.

Masih kata Syarfi, dari seluruh pengungsi, sebagian sudah kembali ke rumah. Namun sebagian lagi juga tidak menempati tenda pengungsian. Padahal pemerintah juga sudah menyediakannya.
Mereka banyak tinggal di rumah sanak keluarga dan tetangga.

BNPT, Kementerian Sosial dan Pemko juga melakukan langkah-langkah pemulihan trauma.

"Kita mencoba menghibur. Tadi saya juga turun langsung," ujarnya.

"Saat ini warga sudah mulai hilang traumanya. Saya juga sempat membuat lucu-lucuan supaya warga kembali pulih dan bangkit," jelas Syarfi.

Baca: Pendapat Warga tentang Penangkapan Teroris di Sibolga Sumut, Ayo Lihat Videonya

Untuk sementara, setiap kepala keluarga diberikan uang tunai Rp 1 juta. Uang itu harus dimanfaatkan untuk bertahan sembari menunggu bantuan pemerintah.

"Saya berharap, Sibolga bisa segera pulih. Saya mengecam tindakan teror ini. Semoga tidak akan terulang lagi dan cepat ditangani aparat hukum," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya bom meledak di dekat kediaman AH yang berada di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Kota Sibolga saat Densus 88 Anti Teror Mabes Polri akan meringkusnya pada Selasa (12/3/2019) lalu.

Kemudian, pada Rabu (13/3/2019) dini hari bom kembali meledak di rumah AH. Marnita Sari boru Hutahuruk alias Solimah yang merupakan istri AH meledakkan diri dengan anaknya setelah negosiasi yang dilakukan petugas gagal.

Baca: Jokowi Apresiasi Penangkapan Terduga Teroris di Sibolga yang Dilakukan Densus 88

Dalam peristiwa itu, selain AH polisi juga meringkus AK alias Ameng alias Abu Halimah dan ZP alias Ogek Zul di Sibolga. Lalu petugas menangkap R dari Kota Tanjung Balai dan M di Tapanuli Tengah.

 JANGAN LUPA SUBSCIRBE YOU TUBE TRIBUNMANADO TV: 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Wali Kota: Total Sementara 161 Kepala Keluarga Terdampak Bom di Sibolga

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved