Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Seorang Pria Berhenti Merokok Setelah Fakta Ini Terungkap pada Kesehatannya, Berikut Ulasannya

Rokok dijadikan salah satu kebutuhan bagi perokok aktif. Selain diyakini membuat lebih percaya diri, juga menjadikan rokok seolah 'teman' setia.

Editor: Frandi Piring
Banjarmasin Post
Stop Merokok 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tidak sedikit, mulai dari remaja, dewasa bahkan orang tua menjadikan rokok salah satu kebutuhan pokok.. Bahkan ada yang beragapan, merokok membuat lebih percaya diri.

Jangan heran jika rokok dijadikan salah satu kebutuhan, terutama bagi perokok aktif. Selain diyakini membuat lebih percaya diri, juga menjadikan rokok seolah 'teman' setia.

Sebagai bukti. Ketika duduk santai berkumpul dengan rekan, bahkan seorang diri tak lengkap rasanya jika tidak menghisap rokok. Apalagi ditemani secakir kopi atau jenis minuman lainnya.

Fakta lain, rokok dijadikan bagian 'penting' dalam kehidupan atau pergaulan sehari-sehari. Biasanya usai menyantap makanan, rokok pelengkap yang paling 'diburu' oleh penikmatnya.

Masih banyak lagi, fakta-fakta lainnya. Sebatang rokok kadang juga dianggap sebagai 'obat' penenang pikiran, fokus ketika melaksanakan aktivitas, bahkan saat berimaninasi.

Terlepas benar atau tidak, namun itulah yang kadang terbesit dari lisan mereka para perokok aktif.

Pemusnahkan Rokok Ilegal di Bea Cukai Manado
Pemusnahkan Rokok Ilegal di Bea Cukai Manado (Tribun manado / Christian Wayongkere)

Baca: Info Kesehatan: Merokok dengan Intensitas Tinggi, Dapat Memicu Terkena Penyakit Jantung Koroner

Padahal sejatinya, rokok merupakan sebuah kebiasaan yang kurang baik. Terlebih untuk kesehatan jantung, paru-paru dari para penikmatnya.

Selain dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan para penikmatnya, namun juga dapat berdampak terjadap orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif).

Seperti diakui Tedy salah seorang warga Batulicin, Tanahbumbu. Menjadi perokok aktif sempat dilakoni sekitar 15 tahun, atau sejak berusia tahun.

Tedy menjelaskan, sempat menjadi perokok aktif karena terpicu lingkungan dan pergaulan diusianya yang kala itu masih labil.

"Ya awalnya bisa merokok karena melihat teman. Mencoba akhirnya menjadi perokok aktif," kata Tedy kepada banjarmasinpost.co.id.

Dari sekian banyak orang, mungkin Tedy salah seorang selama dalam kurun waktu kurang lebih 15 tahun sempat menjadi perokok aktif.

Beruntung kini kebiasaan kurang sehat itu, pun mampu ia hindari hingga sekarang. Bagi dia, rokok bukan lagi 'teman', tapi musuh bagi kesehatan.

Kebiasaan merokok berhasil Tedy buang jauh, bermula dari keluhannya sakit pada bagian dadanya.

"Memang rasanya tidak begitu sakit. Tapi bermula dari itu lalu aku coba periksakan ke dokter. Ternyata flek paru-paru," ujar Tedy kepada banjarmasinpost.co.id.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved