BNN
Rasa Empati yang Tinggi, Satgas Anti Narkoba BNN Kota Batu, Anggotanya Murid SMP, SMA dan SMK
Seperti yang diungkapkan Arya Suliwa siswa SMAN 2 Kota Batu yang tergerak hatinya untuk gabung dalam Satgas karena keprihatinan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kota Batu memiliki Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba yang anggotanya dari siswa SMP, SMA, SMK.
Tetapi menjadi anggota Satgas ini tidaklah mudah, kehadiran mereka terkadang dianggap pengganggu.
Mereka menjadi anggota Satgas ini berawal dari rasa empati yang tinggi, sehingga tergerak untuk gabung dalam Satgas Anti Narkoba Kota Batu.
Seperti yang diungkapkan Arya Suliwa siswa SMAN 2 Kota Batu yang tergerak hatinya untuk gabung dalam Satgas karena keprihatinan.
"Mereka juga sama seperti saya yang masih memiliki masa depan. Apalagi di tempat saya tinggal karena rata-rata masyarakat desa, masih ada siswa yang pakai narkoba jenis pil dobel l," kata Arya, Minggu (10/3/2019).
Sejak saat itu ia ingin teman-teman sebayanya menjauhi hal yang berkaitan dengan penggunaan narkoba.
Arya mengatakan tugas dari tim Satgas itu melakukan penyuluhan. Materi yang diberikan saat penyuluhan adalah tentang bahaya narkoba. Selain melakukan penyuluhan mereka juga mendekati mereka yang menggunakan narkoba.
Baca: Berikut Fakta Mengejutkan Kasus Narkoba Zul Zivilia :Jadi Pengedar Karena Utang Budi
"Semisal di teman sekolah ada yang punya tanda-tanda suka murung, prestasi menurun. Itu tugas kami juga, mendekati dan mencari tahu kenapa," imbuhnya.
Namun saat menjalani tugas tidak sekali ia mendapatkan celatu atau bahkan dikatakan sok perhatian.
Diva Prameswari anggota Satgas Anti Narkoba menambahkan ia pernah mendapatkan perkataan yang tidak baik. Tapi itu tidak menyurutkan niatnya untuk menjalani tugas itu.
"Caranya kami menjadi teman baiknya, mendekati perlahan tanpa membuat teman kita itu merasa risih atau terganggu," kata siswa kelas XI SMAN 2 itu.
Tugas mereka bukan melaporkan, tetapi melindungi dari bahaya narkoba. Menurut Diva saat mendekati temannya yang memang menggunakan narkoba, ia tidak boleh terlalu larut.
Perlahan-lahan ia memberikan pengertian jika menggunakan narkoba adalah hal yang bisa merusak masa depan.
Baca: Dua Kasus Narkoba di Bitung, Polda Sulut Bekuk Seorang Pria dan Ibu Rumah Tangga
Ia memberikan motivasi kepada temannya agar mau berhenti menggunakan zat berbahaya itu.
"Kami tidak langsung melaporkan, karena kami ini bukan sebagai intelejen. Kami melindungi teman-teman, memberikan motivasi dan pemahaman. Baru kami ajak mereka untuk mau ke BNN, mendapatkan rehabilitasi," imbuhnya.