Alfons Tilaar PNS Pemprov Sulut Tewas Dianiaya, Sekprov Ungkapkan Duka Cita Mendalam
Alfons Tilaar, Warga Desa Mariri II, Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolmong tewas dikeroyok berstatus sebagai PNS Pemprov Sulut.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Alfons Tilaar PNS Pemprov Sulut Tewas Dianiaya, Sekprov Ungkapkan Duka Cita Mendalam
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Alfons Tilaar, Warga Desa Mariri II, Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolmong tewas dikeroyok berstatus sebagai PNS Pemprov Sulut.
Sekprov Sulut, Edwin Silangen kaget kertika memperoleh kabar kematian salah seorang PNS.
"Kami menyampaikan duka cita mendalam bagi kekuarga yang ditingalkan, jajaran Pemprov sangat prihatin atas musibah yang menimpa salah seorang PNS," ujarnya.
Ia pun meminta aparat menindak tegas para pelaku tindak pidana yang sudah menghilangkan nyawa manusia ini.
Baca: Alfons Tilaar Dianiaya hingga Tewas, Bermula dari Ketegangan di Acara Ulang Tahun
Baca: Alfons Tilaar, Baru 2 Bulan Pindah ke BKP Sulut, Sebelumnya Kasubag Kepegawaian BKPP Bolmong
Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id, peristiwa itu terjadi pada Minggu (03/03/2019) Pukul 21.00 Wita di Jalan Raya Mariri.
Berawal dari acara ulang tahun seorang warga di Desa Mariri II.
Sekitar pukul 21.00 wita pemuda bernama Asril Potabuga (18) dan Brayen Mokodompit pergi ke acara ulang tahun tersebut mereka diadang beberapa pemuda lainnya dan dipukul sehingga keduanya mengalami luka.
Asril luka robek di telinga kiri dan Brayen mengalami luka lebam di hidung. Brayen langsung ke rumah dengan sepeda motor. Sementara Asril diantar oleh masyarakat.
Sekitar Pukul 21.30, Brayen Mokodompit bersama ayahnya Mujair mokodompit melaporkan kejadian itu kepada Sangadi Desa Lolan 2 bahwa anaknya dipukul di Desa Mariri II.
Sekitar Pukul 22.30 wita Brayen bersama ayahnya yang bernama Mujair Mokodompit dengan mengendarai kendaraan Avanza warna putih kembali ke Mariri.
Mereka langsung mengejar kendaraan roda dua jenis Vario bernomor polisi DB 2337 DH yang dikendarai korban Alfons Tilaar.

Korban Alfons kemudian terjatuh dari motor. Melihat hal tersebut Mujair dan anaknya Brayen, langsung turun dari mobil.
Mujair mengambil batu dan memukul ke wajah korban dan memukul secara bertubi-tubi saat korban akan berdiri, hingga terjatuh lagi.
Saat itu Brayen juga menendang korban hingga berdarah.