Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Longsor Tambang Bakan

Longsor di Tambang Bakan, Kapolres: Bau Amis Sudah Mulai Tercium

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu ke TKP karena kondisinya memang sangat mengkhawatirkan," kata Kapolres Gani Siahaan.

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: maximus conterius
Tribun Manado
Posko bantuan ditempatkan di dekat areal tambang Bakan. Posko ini juga sekaligus menjadi tempat keluarga menanti kabar nasib korban. 

Laporan Wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Hari keempat pascalongsor di lokasi tambang ilegal Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Jumat (1/3/2019), evakuasi korban dengan cara manual belum terlihat. Saat ini lokasi tersebut steril dari kerumunan.

"Saat ini untuk evakuasi kita sudah membuka jalan. Kita sudah menggunakan alat berat, tidak lagi manual atau menggunakan tenaga manusia untuk masuk ke dalam lokasi," ujar Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan kepada Tribunmanado.co.id.

Lanjut Gani, tim sedang melakukan 'pemotongan' atau mengorek lokasi longsoran.

"Penggalian diperkirakan akan membutuhkan waktu dua sampai tiga hari untuk sampai di lokasi korban. Di lokasi saat ini bau amis sudah mulai tercium," ujar Kapolres.

Ia menjelaskan, proses pemotongan dilakukan di sisi yang lain dari lokasi longsorang.

"Karena kontur tanah yang sering berubah serta kemiringan tanah yang curam sehingga kita meng-cutting (memotong) dari samping, dari bagian yang lain lokasi menggunakan ekskavator," ujar dia.

Baca: TERBARU Nama-nama Korban Longsor Tambang Emas di Bakan, Korban Meninggal Bertambah

Baca: Opa Amrin Dengar Suara Anaknya Minta Tolong dalam Lubang Tambang Bakan: Dia Berteriak Minta Air

Ia memastikan pengamanan di lokasi dilaksanakan secara ketat.

"Untuk pengamanan kita turunkan full team. Ada juga dari Polda dan tim DVI, bahkan ada K9. Kita gunakan anjing pelacak untuk mengevakuasi korban. Totalnya ada 250 personel khusus dari kepolisian," beber dia.

Gani meminta agar tidak ada lagi masyarakat yang mendekati lokasi longsor.

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu ke TKP karena kondisinya memang sangat mengkhawatirkan. Tunggu saja di pos yang sudah kita bentuk. Di situ ada pos pengaduan. Ada ante mortem di sana. Evakuasi jenazah juga ke pos itu. Jadi ceklah keluarganya di sana, tidak perlu ke TKP," ujar Kapolres.

Baca: Kisah Rusdi Tulong, Korban Longsor di Lubang Tambang Bakan Selama 21 Jam: Saya Terus Berzikir

Baca: Tedy Mokodompit Dievakuasi dari Tambang Bakan, Kakinya Harus Diamputasi, Sayang Tak Mampu Bertahan

Ia mengatakan, masyarakat yang sudah ada di lokasi akan diusir.

"Karena berbahaya jika terkena longsoran. Lokasi tersebut saat ini steril dari masyarakat. Warga tak bisa melihat ke lokasi longsor. Jauh ke dalam bisa sampai lima kilometer. Dua jam waktu perjalanan," ujar Kapolres.

Jika ekskavator sudah berhasil sampai ke lokasi longsoran, kata dia, selanjutnya akan dikeluarkan semua jenazah.

"Kita akan berusaha mengeluarkan semua jenazah dari lokasi tersebut," ujar Kapolres.

Hingga Jumat, jumlah korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 28 orang, 9 orang di antaranya meninggal dunia. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved