Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Opa Amrin Dengar Suara Anaknya Minta Tolong dalam Lubang Tambang Bakan: Dia Berteriak Minta Air

Seorang ayah dengan sabar menanti proses evakuasi terhadap anaknya dan korban lain yang tertimbun dalam lubang tambang di Desa Bakan

Penulis: Reporter Online | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/MAICKEL KARUNDENG
Amrin Simbala warga Desa Bilalang, ayah Kadri Simbala (39) korban longsong di tambang bakan, Bolmong 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang ayah dengan sabar menanti proses evakuasi terhadap anaknya dan korban lain yang tertimbun dalam lubang tambang di Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) pada Selasa (26/2/2019)

Amrin Simbala warga Desa Bilalang berharap anaknya, Kadri Simbala (39) bisa selamat.

Amrin menceritakan sejak Rabu, dirinya mencoba masuk lubang tambang yang tertimbun, tapi tidak bisa.

Dia mendengar ada suara dari balik reruntuhan yang berteriak minta air. Dari suaranya, Amrin yakin itu Kadri, anaknya yang tertimbun longsor.

"Saya terakhir berkomunikasi di lubang tambang dengan Kadri. Dia meminta Saya untuk diselamatkan," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Walaupun usia Amrin tak muda lagi, Ia berusaha menerobos lokasi kejadian yang sangat ekstrem.

Baca: Kisah Rusdi Tulong, Korban Longsor di Lubang Tambang Bakan Selama 21 Jam: Saya Terus Berzikir

Baca: Cerita Deni Mamonto, Korban Longsor di Tambang Bakan yang Selamat: Banyak Suara Minta Tolong

Sebab menuju lokasi kejadian sangatlah berbahaya, perlu kekuatan fisik dan stamina serta mental untuk bisa menembus lokasi PETI tersebut karena sulitnya akses.

Mengetahui anaknya masih hidup, Amrin sempat mendesak tim SAR gabungan dan Kapolres Kotamobagu bersama warga untuk memaksimalkan upaya evakuasi, agar anaknya secepatnya bisa diselamatkan.

Sayangnya, pencarian tidak memungkinkan lagi dilakukan dengan menggunakan peralatan manual.

Apalagi kondisi bebatuan di dalam lubang yang labil bekas reruntuhan sangat berisiko dan membahayakan jiwa tim yang masuk.

Amrin terus nekat masuk ke dalam goa tambang yang runtuh hingga Kamis kemarin

“Saya coba panggil. Tapi tidak ada lagi suara,” ungkapnya

Ia berkata hari ini juga akan ke lokasi untuk mencari informasi tentang putranya yang sudah menikah dan memiliki 2 orang anak ini.

"Saya berharap mereka bisa ditemukan walaupun menggunakan alat berat saat evakuasi," harapnya

Dia berharap para korban bisa ditemukan dari balik reruntuhan material batuan.

Tedy Mokodompit, Tertimbun Longsor 41 Jam di Lubang Tambang Bakan, Tewas Setelah Dievakuasi
Tedy Mokodompit, Tertimbun Longsor 41 Jam di Lubang Tambang Bakan, Tewas Setelah Dievakuasi (TRIBUNMANADO/MAICKEL KARUNDENG)
Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved