Jika Bertemu Buaya, Ini Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan
Akibat curah hujan yang tinggi, Kamis (28/2/2019) menyebabkan banjir kembali melanda sejumlah daerah di Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Chintya Rantung
Jika Bertemu Buaya, Ini Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO- Akibat curah hujan yang tinggi, Kamis (28/2/2019) menyebabkan banjir kembali melanda sejumlah daerah di Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tidak hanya mengganggu aktivitas serta menimbulkan kerugian materi, banjir juga membuat warga menjadi resah. Pasalnya ada pemukiman warga yang terdampak banjir lokasinya tidak jauh dari sungai atau kolong yang merupakan habitat buaya.
Karena air sungai dan kolong yang meluap, warga takut buaya masuk ke pemukiman masyarakat dan menyerang mereka.
Ada beberapa tips kalau tiba-tiba ada buaya tak jauh dari tempat kita berada.
Pertama jangan panik. Jaga jarak dengan buaya itu dan segera tinggalkan tempat kita berada.
Ingat, usahakan kita berenang, berjalan ataupun berlari secepat mungkin tapi juga dengan tenang.
Jangan membuat kegaduhan karena hal ini malah bisa memancing perhatian buaya itu.
Memang akan sangat sulit sekali menghindar dari serangan buaya, jika Anda berada di tepi sungai.
Namun, saat berada di daratan, cobalah untuk berlari lurus, jangan zig-zag seperti nasihat orang-orang.
Mengapa? Sebab, cara tercepat untuk melarikan diri dari buaya adalah berlari lurus saja secepat-cepatnya. Kecepatan gerak buaya di atas tanah adalah 17 km/jam.
Baca: 3 Anak di Kontrakan Tumumpa yang Ditinggalkan Orangtua, Ibunya Ternyata Sempat Berkunjung Rabu Malam
Menurut Amir Hamidy, ahli herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI), buaya merupakan tipe hewan teritorial. Artinya, pejantan buaya akan melindungi atau menjaga daerah kekuasaannya dari ancaman luar.
"Sangat mungkin populasi buaya muara di Kalimantan meningkat dan secara alami buaya-buaya akan mencari daerah kekuasaan baru," kata Amir kepada Kompas.com.
"Mungkin, daerah kekuasaan baru itu dekat dengan permukiman atau lokasi aktivitas sehari-hari manusia," imbuh Amir.
• Di Kota Ini, Masih Ada Tradisi Memberi Makan Siluman Buaya, Sajiannya Telur Hingga Rokok
Amir mengatakan, dua tahun terakhir sejumlah ahli sedang melakukan penelitian terhadap buaya muara di Kalimantan. Salah satu tujuan penelitiannya untuk mengetahui populasi buaya di sana.