Kisahnya Selalu Menarik, Saat Petugas Damkar Kotamobagu Berjibaku Padamkan Api
Saat terjadi kebakaran yang pertama kalinya dihubungi adalah petugas pemadam kebakaran (damkar).
Penulis: Handhika Dawangi | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU-Saat terjadi kebakaran yang pertama kalinya dihubungi adalah petugas pemadam kebakaran (damkar). Tak pandang rumah, kios, kantor, kebun milik siapa, damkar langsung bergegas menuju lokasi.
Aksi berbahaya kadang dilakukan. Naik di atas truk damkar yang melaju dengan kecepatan tinggi. Jalan rusak, berlubang, bergelombang, padat kendaraan, tak dipedulikan. Yang terpikirkan hanyalah cepat sampai di lokasi kebakaran.
"Dapat informasi, masih di wilayah Kota Kotamobagu. Tentu kami langsung tindaklanjuti. Berusaha cepat tiba di lokasi, bagaimanapun caranya. Entah itu menerobos lampu merah, ataupun menerobos padatnya kendaraan," ujar Dolly Paputungan (41) damkar senior kepada Tribun Manado, Rabu (20/02/2019).
Usaha mereka itu sangat jarang diapresiasi, lebih banyak ditanggapi miring oleh warga sekitar dan korban kebakaran.
"Meski sudah berusaha cepat, tetapi masyarakat selalu menanggapi lain. Mereka mau kita datang dan padamkan dengan cepat. Tanpa mereka tahu semua itu beresiko. Ada hal-hal yang merupakan SOP yang harus kita lakukan," ujar Dolly.
Baca: Kebakaran di Kolongan Tomohon, 7 Keluarga Jadi Korban, Warga Mengeluh Armada Damkar Lambat
Selama sembilan tahun dia bekerja sebagai damkar. Hal itu terus dia hadapi dengan senyuman.
"Telinga kami sudah 'tebal' dengan teriakan kekecewaan masyarakat. Hal itu sudah biasa bagi kami. Meski demikian kami selalu ada untuk masyarakat kapan pun mereka butuhkan. Kami selalu harus bekerja sesuai SOP," ujar Dolly.
Saat berada di lokasi kebakaran, tak hanya api yang jadi perhatian mereka. Listrik dan bangunan pun harus tetap diperhatikan. "Listrik jangan sampai masih mengalir dan berakibat fatal bagi kami. Bangunan yang terbakar jangan sampai roboh dan menimpa kami. Semua itu ada prosedur yang memang harus kami penuhi," ujar Dolly.
Prosedur dilaksanakan untuk keselamatan. Dolly menceritakan pengalaman terbarunya saat datang ke lokasi untuk memadamkan api.
Selasa 19 Februari 2019, Pukul 01.45 Wita dilaporkan Dua belas Kios Pasar Poyowa Kecil terbakar. Jarak lokasi tersebut dari Markas Damkar di Jalan Paloko Kinalang yakni 4.8 kilometer. Membutuhkan waktu 10 menit untuk tiba di lokasi.
Baca: BREAKING NEWS: Tiga Rumah di Sindulang Satu Terbakar, Damkar dan Warga Berupaya Padamkan Api
Sirine dipasang, personel naik truk. Dolly mengendarai truk. Suara sirine beriringan dengan kaki Dolly yang menginjak gas kecepatan tinggi. Dini hari memang sepi kendaraan. Namun tetap mereka berhati-hati.
Tiba di lokasi, air disemprotkan. Api kemudian berhasil dipadamkan dalam waktu 30 menit. Terdengar mudah. Namun petugas damkar melalui berbagai risiko.
"Risikonya kesetrum bahkan terbakar. Karena saat tiba saya lihat banyak kabel yang menyala-nyala. Listrik belum dimatikan," ujar Dolly.
Baca: Hanya Retribusi APAR, Damkar Capai PAD 142 Persen
Kurang dari 10 menit Dolly dan rekannya tiba di TKP. Sampai disana api sudah membesar. Masyarakat mendesak agar segera mengambil tindakan untuk dipadamkan.
Dolly tak mau 'kecolongan'. Tindakan pertama yang dia lakukan yakni sesuai prosedur.