Berita Sitaro
Ini Kondisi Terbaru Gunung Karangetang, Guguran Lava Masih Terjadi!
Guguran lava Gunung Karangetang, Sitaro, Sulawesi Utara, kembali terjadi, Kamis (14/02/2019).
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Alexander Pattyranie
Ini Kondisi Terbaru Gunung Karangetang, Guguran Lava Masih Terjadi!
TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU - Guguran lava Gunung Karangetang, Sitaro, Sulawesi Utara, kembali terjadi, Kamis (14/02/2019).
Yudia Tatipang mengatakan bahwa asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 75 m di atas puncak kawah.
Sementara di kawah II asap kawah putih tebal sekirar 50 meter.
Untuk aktivitas kegempaan, terjadi guguran sebanyak 3 kali dengan amplitudo 4-10 mm, berdurasi 15-45 detik, juga hembusan terjadi enam kali dengan amplitudo 4-49 mm, berdurasi 28-30 detik.

"Secara visual dari kampung Lai Siau Tengah teramati luncuran lava dari puncak kawah dua ditandai dengan kepulan asap kelabu di lereng Utara gunung api," jelasnya.
Gempa vulkanik dangkal juga terjadi dua kali dengan amplitudo 7-11 mm, berdurasi 4-5 detik, vulkanik dalam tercatat sekali terjadi dengan amplitudo 17 mm S-P : 0.5 detik, durasi 5.5 detik. Tektonik jauh tiga kali terjadi dengan amplitudo 3-51 mm, S-P tidak terbaca, berdurasi 65-140 detik.
Tingkat aktivitas gunung Karangetang masih level III atau siaga.
Sehingga mereka masih merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.
Masyarakat yang berada di area Baratlaut-Utara dari Kawah Dua, di antaranya Kampung Niambangeng, Beba dan Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran G. Karangetang yaitu di luar zona bahaya.
Dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Serta masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
(Tribun Manado/Alpen Martinus)
BACA JUGA:
Baca: Pemuda Asal Bitung Berkeinginan Jadi TNI AD Ini, Babinsa Koramil 1310-01/Bitung beri Latihan Fisik
Baca: Ibunda Daniel Denis Howan Teriak Histeris di Rumah Duka: Belum Percaya Mama Kasiang Ka!
Baca: Penemuan Mayat Wanita di Kompleks Rudis Wali Kota Manado Ternyata Istri Mantan Bupati Bolmong
Baca: Valentine 2019 - 46 Ucapan, Kata-Kata Romantis di Hari Kasih Sayang 14 Februari
Baca: Olly Curhat soal Bank SulutGo-BNI: Dari Etika Bisnis hingga Politik
TONTON JUGA: