Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Data Longsor dan Banjir di Manado: 892 Unit Rumah Rusak dan 18.885 Jiwa Jadi Korban, 4 Meninggal

Warga umumnya menderita demam, gatal-gatal, serta infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
ISTIMEWA
Banjir di Depan Transmart, Kairagi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Data korban banjir dan longsor dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manado menunjukkan ada 18.855 jiwa dari 5.793 kepala keluarga jadi korban banjir dan longsor pada Jumat (1/2/2019)

Para korban ini tersebar di delapan kecamatan dan 43 kelurahan.

Sementara 819 unit rumah rusak ringan, 20 rumah rusak sedang dan 53 rumah rusak berat.

Korban meninggal dunia yakni John Duarmas (54) warga Kelurahan Taas dan Natalia Lapian (1) warga Kelurahan Mahawu yang jadi korban longsor

Richard Patabone (5) warga Kelurahan Kombos Timur, korban terseret arus banjir di selokan.

Hidayat Lahamendu (22) warga Bailang, Kecamatan Bunaken korban terseret arus banjir

Baca: Detik-detik Bocah 1 Tahun Tertimpa Longsor di Manado, Sang Ibu Hanya Bisa Selamatkan Kembaran Korban

Baca: Viral Video Detik-detik Evakuasi Sejumlah Bocah saat Banjir di Manado, Berlangsung Menegangkan!

Baca: Bocah 5 Tahun, Korban Banjir Manado Sudah Dimakamkan, Sebelum Meninggal Richard Disuruh Beli Popok

Baca: Beredar Video Detik-detik Rumah Ambruk Ditimpa Longsoran Bukit: Disertai Gemuruh dan Teriakan Bocah

Baca: Cerita Istri Sir Jon Duarmas, Guru SMKN 9 Manado yang jadi Korban Longsor: Ini Rencana Tuhan

Kapolresta Kombes Benny Bawensel pantau lokasi longsor di Taas, Kecamatan Tikala, Manado, Jumat (1/2/2019).
Kapolresta Kombes Benny Bawensel pantau lokasi longsor di Taas, Kecamatan Tikala, Manado, Jumat (1/2/2019). (ISTIMEWA)

Beragam Penyakit Mulai Intai Korban

Para korban bencana banjir dan longsor Manado mulai terserang penyakit.

Warga umumnya menderita demam, gatal-gatal, serta infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.

Ifni, warga Kelurahan Bailang, mengatakan, mereka sekeluarga terserang demam.

"Badan terasa panas, tenggorokan sakit," kata dia.

Sebut Ifni, dua hari lamanya mereka sekeluarga kehujanan.

Sejumlah pakaian hanyut, yang tersisa dalam keadaan basah.

"Baju kering di badan," kata dia.

Kristin, warga lainnya, mengatakan, kedua anaknya mengalami demam tinggi.

Mengira anaknya demam berdarah, ia ketakutan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved