Mayat di Perkebunan Desa Kalait, Polisi Pastikan Identitasnya, Masih Berusia 20 Tahun
Saksi mengenal korban setelah di perlihatkan pakaian yang ada di TKP sama persis dengan pakaian terakhir dipakai korban
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado Andrew Alexander Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Teka-teki sosok mayat yang ditemukan di Desa Kalait, Kecamatan Touluaan Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) terjawab sudah.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara dan menanyakan saksi, diketahui korban bernama Firansia Tarek, berusia 20 tahun, beralamat di Desa Kalait Tiga, Jaga Tiga.
Kapolres Minsel AKBP FX Winardi Prabowo melalui Kasat Reskrim AKP Ari Prakoso mengungkapkan, setelah menerima laporan penemuan mayat, anggota piket yang dipimpin Kapolsek Touluaan mendatangi TKP dan mendapati sesosok mayat di tepi jalan.
Baca: Mayat di Perkebunan Batu Buaya Desa Kalait Diduga Bernama Firansia Terek, Ini Akun Facebooknya!
Baca: Mayat di Perkebunan Desa Kalait Diidentifikasi Bernama Firansia, Saksi Kenali dari Pakaian
Mayat kira-kira 4 meter dari jalan raya yang tertutup rumput serta agak masuk ke jurang sedalam 3 meter.
Polsek Touluaan juga berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk mencari informasi kepada warga tentang anggota keluarga yang hilang.
Juga berkoordinasi dengan pihak medis dan dinas kesehatan untuk membawa korban ke RS Bhayangkara Manado dan dilakukan autopsi.

Baca: Kabar Terbaru Penemuan Mayat di Kalait, Kondisi Jasad hingga Alasan Belum Bisa Diidentifikasi
Baca: Heboh Penemuan Mayat di Kalait, Kasat Reskrim Polres Minsel: Korban Berjenis Kelamin Perempuan
"Selanjutnya juga telah didakan penyelidikan dan interogasi terhadap saksi atas nama Aprilia Somba. Menurut saksi pada tanggal 4 Januari korban ada bersama dengan saksi," tambah dia.
Untuk memastikan identitas korban, polisi membawa barang-barang korban untuk diperlihatkan kepada saksi.
"Saksi mengenal korban setelah di perlihatkan pakaian yang ada di TKP sama persis dengan pakaian terakhir dipakai korban," tutup Prakoso. (*)