Berita Travel
Permudah Ijin Perjalanan, Tibet Siap Jadi Kutub Ketiga, Target 40 Juta Kunjungan Wisatawan
Tibet akan menjadi destinasi favorit wisatawan yang tak kalah populer dengan Jepang dan Korea
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Tibet mungkin tak sepopuler Jepang atau Korea di kalangan wisatawan.
Namun, kali ini Tibet akan menjadi destinasi favorit wisatawan yang tak kalah populer dengan dua negara tersebut.
Turis asing akan lebih mudah dan lebih cepat mengajukan izin perjalanan ke Tibet tahun ini.
Pemerintah daerah telah melakukan upaya untuk meningkatkan kunjungan turis ke Tibet.
Wilayah otonomi Tibet berencana memotong waktu untuk mengeluarkan izin perjalanan untuk wisatawan asing pada tahun 2019.
Hal ini diungkapkan Qi Zhala, ketua pemerintah daerah, mengatakan pada hari Kamis (10/1/2019) dikutip dari AsiaOne.com.
Baca: Bebas 24 Januari 2019, Ahok Bocorkan Rencana Rahasianya, Ia Akan ke Sini dan Bertemu Sosok Ini
Biasanya diperlukan setidaknya 15 hari untuk menerima izin setelah mereka menyerahkan dokumen yang diminta.
Tibet berencana untuk menyebut dirinya sebagai "Kutub Ketiga" di dunia dan berharap dapat menarik 40 juta kunjungan wisatawan tahun ini dengan memberikan layanan yang lebih nyaman dan ramah.
Pemerintah Tibet juga secara signifikan meningkatkan aksesibilitas bagi para pengunjung, kata Qi Zhala dalam laporan kerja pemerintah kepada tahunan sesi kongres rakyat daerah yang dimulai pada hari Kamis di Lhasa.
Wilayah ini menerima 33,68 juta kunjungan dari wisatawan pada tahun 2018, meningkat 31,5 persen tahun-ke-tahun, menurut laporan itu.
Hong Wei, seorang pejabat di biro pengembangan wisata regional, mengatakan kawasan itu menerima lebih dari 270 ribu kunjungan dari para pelancong luar negeri pada tahun 2018.
"Jumlah wisatawan mancanegara di Tibet telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena kawasan itu lebih terbuka bagi wisatawan mancanegara," katanya.
Baca: Dialeg Perampok di GPI Bukan dari Manado, Polisi Masih Memburu Empat Perampok
Wisatawan asing perlu izin perjalanan Tibet selain visa China.
Persyaratan tambahan ini didasarkan pada tradisi etnis Tibet yang unik, warisan budaya, kapasitas penerimaan dan kebutuhan perlindungan ekologis, kata para pejabat.
Hong Wei mengatakan Tibet mulai menyusun langkah-langkah untuk menyederhanakan prosedur pengajuan izin perjalanan tahun lalu.