Di Gorontalo karena Beda Pilihan Caleg, Makam Pun Harus Dipindahkan, Ini Tanggapan PDIP Sulut
Di Gorontalo karena Beda Pilihan Caleg, Makam Pun Harus Dipindahkan, Ini Tanggapan PDIP Sulut
Penulis: | Editor: David_Kusuma
Di Gorontalo karena Beda Pilihan Caleg, Makam Pun Harus Dipindahkan, Ini Tanggapan PDIP Sulut
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hanya gara-gara berbeda pilihan politik di Pemilu 2019, dua makam yang ada di Gorontalo harus dibongkar.
Akibat pembongakaran makam itu, dua jasad yang sudah terkubur bertahun-tahun terpaksa diangkat untuk dipindah.
Kejadian yang memilukan itu terjadi di Dusun II Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (12/01/2019).
Bagi Lucky Senduk, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Sulut, peristiwa pemindahan kubur di Gorontalo karena beda pilihan itu keterlaluan. Ia tidak ingin itu terjadi di Sulut.
"Kita satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa. Kita sudah satu dari dulunya," katanya.
Baca: Beda Pilihan Caleg, Makam di Gorontalo Dibongkar, PSI: Pilihan Politik Itu hanya bagi yang Hidup
Baca: Hanya karena Beda Pilihan Caleg, Makam Kakek dan Cucu di Gorontalo Dibongkar, PSI Bilang Begini
Menurutnya, kebhinnekaan yang membuat Indonesia ada. Kebhinekaan yang menjadikan Indonesia merdeka.
"Beda agama, beda suku tapi semua berjuang untuk tanah air. Semua berbeda-beda tapi satu," ujarnya.
Ia tidak ingin itu terjadi di Sulawesi Utara. Apalagi Sulut dikenal sebagai provinsi yang toleran.
"Sulut menghargai perbedaan. Semua diterima dalam kesatuan biar beda suku, agama, ras dan lain sebagainya," katanya.
Ia mengatakan PDIP Sulut tidak mentolerir tindakan seperti.
"Bisa langsung dipecat," ujarnya.
Baca: Di Sulut Beda Pilihan Politik Biasa, Kader PDIP Jamu Caleg Gerindra dengan Kopi dan Pisang Goreng