Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahasiswa Demo Tuntut Pemprov Sulut Naikan Harga Kopra 10 Desember , Asisten II: Tidak Masuk Akal

Mahasiswa berjumlah kira-kira ratusan orang melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sulut, Kamis (29/11/2018) siang.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Fernando_Lumowa
Tribun Manado/Ryo Noor
Mahasiswa demo di Pemprov tuntut kenaikan harga kopra 

Mahasiswa Demo Tuntut Pemprov Sulut Naikan Harga Kopra 10 Desember , Asisten II: Tidak Masuk Akal

Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Mahasiswa berjumlah kira-kira ratusan orang melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sulut, Kamis (29/11/2018) siang.

Mahasiswa menuntut pemerintah menaikan harga kopra paling lambat 10 November 2018.

"Tanggal 10 Desember harga kopra naik, kesepakatan harus ada, imi tuntutan gerakan kopra untuk ditindaklanjuti pemerintah," kata seorang mahasiswa yang berpraktik di atas mobil bak terbuka.

Pendemo mendesak agar kesepakatan ini harus dilakukan tertulis dan ditandatangani di atas materai

"Perjuangan kita tidak akan berhenti sebelum ada kesepakatan," ujar dia.

Asisten II Pemprov Sulut, Muhammad Mokoginta mengatakan, tidak mungkin pemerintah menyepakati menaikan harga kopra.

Naik turun harga kopra bukan domain pemerintah yang mengatur.

"Kita dikasih deadline waktu naikan harga kopra, ini tidak masuk akal, kalau menuntut realistis," kata dia.

Menurutnya, pemerintah juga selama ini tidak tinggal diam dengan kondisi harga kopra sedang anjlok

Pemerintah yang dulu menutup keran ekspor kelapa biji kini sudah membuka.

Ada langkah pemerintah mengajukan kopra untuk dijadikan komponen bahan membuat solar G20.

Pemerintah juga sudah membagikan mesin pengolah minyak kelapa agar petani bisa memproduksi produk turunan selain kopra.

Mahasiswa yang berdemo merupakan gabungan dari organisasi HMI, LMND, dan Ampera. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved