Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Sebelum Membunuh HS Sempat ke Gereja dengan Korban

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Sebelum Membunuh HS Sempat ke Gereja dengan Korban.

Editor: Siti Nurjanah
TribunStyle.com Kolase/TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Prosesi ibadat penghormatan terakhir dan upacara adat batak di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur bagi satu keluarga korban pembunuhan sadis di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.IDPembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Sebelum Membunuh HS Sempat ke Gereja dengan Korban.

HS alias Haris Simamora, pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi dikenal tetangga sebagai sosok yang kurang bergaul.

Menurut Mastaufik, warga yang juga merupakan petugas keamanan Sekolah Nasional Satu, menyebut jika Harris sangat jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Dia selalu di dalam. Sosialisasinya kurang. Paling menyapa kalau sekadar saja," ujar Mastaufik, dikutip TribunStyle.com dari WartaKota.com, Jumat (16/9/2018).

Perangai Haris ini dinilai sangat berkebalikan dengan karakter korban, Diperum Nainggolan dan Maya Boru Ambarita.

"Kalau almarhum baiknya nggak bisa dinilai, baiklah almarhum," tandasnya.

Seorang tetangga korban, Salim mengatakan jika Toko Sanjaya yang dikelola keluarga Diperum sempat dikelola oleh Haris.

"Setahu saya tersangka mengelola toko sejak 2014. Karena waktu awal itu, dia yang jaga. Kalau kepemilikan saya kurang paham itu toko punya siapa. Nah, pas ke dini sekitar tahun 2016 itu mulai keluarga Diperum yang pegang," tambahnya.

Karakter Haris di mata Salim pun biasa saja.

Menurutnya, dia bukan sosok yang menonjol di lingkungan tempat dia tinggal.

"Biasa saja sih, ketemu kalau saya belanja di warungnya aja beli rokok. Kalau Diperum memang lebih aktif ya, dia juga suka ngobrol sama tetangga sekitarnya. Istrinya juga kan sering bergaul," imbuhnya.

Kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan dua anaknya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) mulai terungkap.
Kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan dua anaknya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) mulai terungkap. (TribunStyle.com Kolase/Wartakota dan Facebook.com/Vicky Sulaeman Manullang/Maya Sofya Ambarita)

Salim pun mengaku sempat melihat Haris bersama keluarga Diperum, Minggu (11/11/2018) ketika hendak pergi ke gereja.

"Kayaknya mau berangkat bareng tuh sama keluarga Diperum, soalnya kan pakai mobil. Sudah rapi semua semua 5 orang itu," jelasnya.

Misteri kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi akhirnya perlahan mulai terkuak.

HS, seorang pria yang berhasil diamankan polisi akhirnya mengakui jika dirinya telah menghabisi nyawa Diperum Nainggolan, beserta istri dan anaknya.

Kini, status HS pun telah ditingkatkan menjadi tersangka.

Dilansir TribunStyle.com dari Tribuneews.com, Jumat (16/11/2018), HS mengaku membunuh Diperum dan juga istrinya, Maya Boru Ambarita menggunakan linggis.

Kerabat dan keluarga korban meratapi jenazah saat tiba di Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Kamis (15/11/2018).
Kerabat dan keluarga korban meratapi jenazah saat tiba di Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Kamis (15/11/2018). (TRIBUN-MEDAN/Arjuna Bakkara)

Sementara, kedua buah hati Diperum, yakni Sarah Boru Nainggolan dan Arya Nainggolan dihabisi dengan cara dibekap.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.

Argo menerangkan jika terduga pelaku HS telah mengakui perbuatannya setelah sebelumnya mengelak dengan membuat alibi.

"Ya, HS akhirnya mengakui telah membunuh Diperum sekeluarga," terang Argo.

Untuk menghilangkan barang bukti, HS pun memilih untuk membuang linggis yang digunakannya untuk beraksi.

"Ya, HS membuang linggis tersebut," tandas Argo lagi.

Baca: Priyanka Chopra & Nick Jonas Bakal Menikah di Istana Taj Umaid Bhawan, Tarifnya Semalam Rp 875 Juta!

Menurut penuturan polisi, linggis tersebut dibuang tersangka di kawasan Kalimalang.

Sebelumnya, polisi akhirnya mengungkap fakta-fakta penangkapan terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, pelaku berinisial HS ini ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan korban, Maya Boru Ambarita.

"HS ini masih memiliki hubungan saudara dengan korban yang perempuan (Maya Boru Ambarita)," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, dilansir TribunStyle.com dari Tribunnews.com, Kamis (15/11/2018).

Bahkan, terduga pelaku yang masih berumur di bawah 30 tahun ini pun kerap menyambagi kontrakan milik keluarga korban untuk sekadar menginap.

Baca: Para Traveler Wajib Tahu, Inilah Tempat yang Paling Banyak Dihuni Kuman Penyakit di Bandara

"Dia kadang-kadang memang tidur di kos-kosan itu," tambahnya.

Argo juga menyampaikan fakta bahwa HS telah menjadi pengangguran selama kurang lebih 3 bulan.

"Yang bersangkutan sudah tidak bekerja selama tiga bulan. Tadinya kerja di perusahaan di Cikarang," tukasnya.

Penampakan mobil milik korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Penampakan mobil milik korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi. (TribunStyle.com Kolase/TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Baca: Berikut 4 Produk Sederhana yang Ternyata Mahal di Jepang

Seperti diketahui, polisi akhirnya mengamankan satu orang terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Kamis (15/11/2018).

Pelaku tersebut dilaporkan berinisial HS.

Menurut informasi, HS berhasil diciduk di daerah Tasikmalaya.

Baca: Viral Review A Man Called Ahok Catut Nama Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Beri Komentar

Dikabarkan sebelumnya, pasangan suami istri beserta kedua anaknya ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Bojong Nangka II RT 001 RW 007, Kelurahan Jatirahayu, Kecematan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018).

Adapun keempat korban tersebut adalah Diperum Nainggolan(38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).

Berdasarkan keterangan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, kedua korban pasangan suami istri Diperum dan Maya tewas karena luka benda tumpul.

Sementara, kedua anak mereka, Sarah dan Arya tidak mengalami luka, melainkan tewas karena kehabisan oksigen.

(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved