Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Para Traveler Wajib Tahu, Inilah Tempat yang Paling Banyak Dihuni Kuman Penyakit di Bandara

Para Traveler Wajib Tahu, Inilah Tempat yang Paling Banyak Dihuni Kuman Penyakit di Bandara.

Editor: Siti Nurjanah
Internet
Bandara Ngurah Rai 

TRIBUNMANADO.CO.IDPara Traveler Wajib Tahu, Inilah Tempat yang Paling Banyak Dihuni Kuman Penyakit di Bandara.

Ketika traveling, traveler tentu harus menjaga kesehatan agar acara liburan tak berantakan akibat sakit.

Satu di antara caranya adalah menghindari beberapa tempat tertentu yang rawan kuman penyakit.

Di bandara, ada banyak tempat atau bagian yang dihuni banyak kuman dan virus.

Apalagi dengan meningkatnya mobilitas manusia dalam penerbangan, risiko penularan virus penyakit pun semakin tinggi.

Termasuk penularan virus H1N1.

Dr. Alison Galdy dari University of Minnesota Infection Prevention mengatakan kepada Fox 9, perjalanan udara merupakan satu faktor terbesar dalam penularan penyakit.

Dikutip TribunTravel.com ada virus hot zones atau zona panas virus penyakit yang banyak ditemukan di bandara.

Menurut laporan Fox 9, zona panas tersebut merupakan tempat-tempat yang kerap dipegang banyak orang.

Seperti pegangan toilet, sandaran tangan pada kursi, layar sentuh dan pegangan tangan.

Layar sentuh di bandara
Layar sentuh di bandara (thrillist.com)
Bandara merupakan satu tempat di mana risiko penularan kuman penyakit terbilang tinggi.
Bandara merupakan satu tempat di mana risiko penularan kuman penyakit terbilang tinggi. (Thomas Hawk/Flickr via onlyinyourstate.com)
Wadah atau baki pada bagian pemeriksaan keamanan di bandara.
Wadah atau baki pada bagian pemeriksaan keamanan di bandara. (indiatoday.com)

Baca: 5 Penginapan Murah Cocok untuk Backpackeran di Hanoi Vietnam Tarif Mulai dari Rp 43 Ribu

Namun, satu hal yang paling banyak dihuni kuman adalah wadah atau baki plastik yang biasa digunakan saat pemeriksaan keamanan.

Sebuah sumber untuk Fox 9 mengatakan, banyak calon penumpang pesawat yang 'meletakkan semua barang, mulai dari gigi palsu, inhaler, sikat gigi, sepatu kotor, hingga empeng anak-anak dan tas popok ke dalam wadah itu."

"Bisa dibilang, wadah plastik itu jarang (kalau pernah) dibersihkan."

Menurut CDC, virus flu dapat bertahan hidup pada beberapa permukaan hingga waktu 48 jam.

The Mayo Clinic mengatakan bahwa permukaan seperti baja tahan karat, plastik dan permukaan keras serupa (seperti permukaan yang juga kamu temukan di pos pemeriksaan TSA) memungkinkan virus untuk tetap hidup lebih lama.

Sehingga, peluang virus itu menyebar dari satu orang ke satu yang lain juga semakin besar.

Sementara virus flu umumnya hanya bisa bertahan hidup kurang dari beberapa menit pada kulit, menurut New York Times, virus itu tetap saja masih sempat tersebar ke permukaan benda tertentu atau orang lain.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved