Hari Pahlawan - Misteri Tewasnya Jenderal Mallaby jadi Pemicu Perang 10 November
Pada 30 Oktober 1945, perwira Kerajaan Inggris itu tewas. Mobil yang ditumpanginya hangus terbakar akibat perlawanan rakyat Surabaya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah Soekarno dan Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya berdaulat dan bebas dari ancaman negara asing.
Secara de fakto, Belanda masih menyimpan ambisi untuk menancapkan lagi kekuasaannya di Indonesia.
Apalagi, kemenangan pihak Sekutu dalam Perang Dunia II semakin memantapkan niat Belanda terhadap Indonesia.
Tentara Sekutu yang diboncengi NICA (Netherlands Indies Civil Administration) mulai diberangkatkan menuju ke Indonesia.
Mereka diturunkan di tempat-tempat strategis di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan untuk memulai langkahnya.
Baca: Inilah Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Pertempuran Dimulai di Tempat Ini
Selain kembali berkuasa, pihak Sekutu dan Belanda mempunyai tujuan lain, yaitu untuk melucuti persenjataan Jepang.
Mereka mengambil alih kendali dan menghukum tentara Jepang yang tersisa.
Dilansir dari buku Indonesia dalam Arus Sejarah edisi 6 (2012), pihak Sekutu yang dulu melihat orang Indonesia sebagai "het zachtste volk ter wereld" (bangsa terhalus di dunia), kini menjadi bangsa yang lebih liar, ganas, dan garang.
Jenderal Mallaby tewas
Kedatangan Tentara Sekutu juga sampai ke Surabaya pada Oktober 1945. Mereka mulai melakukan aksi seremonial berjalan ke berbagai sudut kota untuk melihat situasi dan kondisi.
Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby, seorang perwira Inggris, memimpin sejumlah inspeksi dan persiapan menjelang pelucutan senjata tentara Jepang.
Mallaby juga berupaya meredam amarah penduduk Surabaya. Konsolidasi dilakukan agar pelaksanaan cepat selesai.
Namun, semangat penduduk Surabaya adalah mempertahankan kemerdekaan.
Mereka tak mempedulikan janji pihak Sekutu, namun hanya fokus pada upaya mempertahankan kemerdekaan.

Pada 30 Oktober 1945, perwira Kerajaan Inggris itu tewas. Mobil yang ditumpanginya hangus terbakar akibat perlawanan rakyat Surabaya.