Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Desa Lanud Paling Banyak Penderita DBD di Boltim

Menurut Kepala Bidang P2P dan Wabah, Sami Rarung mengatakan, Desa Lanud paling banyak penderita DBD tahun ini berjumlah sembilan orang.

Penulis: | Editor: Indry Panigoro
Net
Ilustrasi nyamuk DBD 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Sebanyak 68 kasus deman berdarah (DBD) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Menurut Kepala Bidang P2P dan Wabah, Sami Rarung mengatakan, Desa Lanud paling banyak penderita DBD tahun ini berjumlah sembilan orang.

Penyebab utama terjadi kasus DBD di desa Lanud, karena susahnya air. Sehingga hampir seluruh warga menampung air dan tidak ditutup.

Baca: 37,5 Ton Bibit Padi Disalurkan ke Kelompok Tani Boltim

"Perlu adanya perubahan prilaku warga dalam mengatasi deman berdarah dengan melaksanakan bersih lingkungan," ujar Sami Rarung, Kamis (01/11/2018).

Baca: Tujuh Pelamar CPNS di Boltim Gugur

Selain pembersihan, Dinas Kesehatan juga akan melakukan fogging, namun kegiatan ini dilaksanakan ketika ada kasus atau penderita DBD.

Baca: Dua Hari Setelah Listrik Masuk Desa, Warga Jiko Belanga Boltim Ramai-ramai Beli Televisi

Kepala Dinas Kesehatan, Eko Marsidi mengatakan, ada peningkatan angka DBD dari tahun sebelumnya 23 kasus, meningkat menjadi 68 kasus pada 2018.

"Kenaikan ini disebabkan berubahnya prilaku masyarakat terhadap lingkungan sekitar serta cuaca," ujar Eko Marsidi.

Baca: Ribuan Pelamar Berhimpitan Ambil Kartu Ujian CPNS di Boltim

Ia menambahkan, kasus DBD di Boltim, Puskemas Modayag 23, Mooat 3, Nuangan 3, Modayag Barat, Tutuyan 6
Kotamobunan 7 dan Buyat 13. Total keseluruan kasus berjumlah 68 orang. (Ven).

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved