Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Turki Beri Perlindungan 24 Jam untuk Tunangan Jamal Khashoggi

Otoritas Turki bahkan harus memberikan jaminan perlindungan kepada tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, yang dijaga oleh polisi selama 24 jam.

Editor:
AFP/OZAN KOSE
Hatice (36), tunangan jurnalis ternama Arab Saudi Jamal Khashoggi yang hilang sejak Selasa (2/10/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus kematian jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khashoggi di gedung konsulat di Istanbul, hingga kini masih diselidiki oleh pihak berwenang Turki.

Otoritas Turki bahkan harus memberikan jaminan perlindungan kepada tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, yang dijaga oleh polisi selama 24 jam.

Seperti dilaporkan kantor berita Turki Anadolu Agency, Minggu (21/10/2018), Kantor Gubernur Istanbul telah memerintahkan perlindungan bagi Cengiz.

Demikian pernyataan dari sumber keamanan yang berbicara secara anonim kepada media.

Baca: Erdogan Janji Segera Ungkap Pembunuhan Jamal Khashoggi Beberapa Hari ke Depan

Departemen Kepolisian Turki mendapat tugas khusus untuk melindungi Chengiz, yang saat ini merupakan mahasiswi studi strata-3 di Istanbul.

Melansir Straits Times, otoritas Turki tidak segera memberikan komentar terkait alasan pasti untuk memberikan jaminan keamanan kepada tunangan Khashoggi.

Sebelumnya, hari di mana Khashoggi lenyap pada 2 Oktober lalu, Cengiz menunggu tunangannya itu di luar gedung konsulat selama berjam-jam.

Baca: Presiden AS Donald Trump Tak Puas dengan Jawaban Arab Saudi atas Kematian Jamal Khashoggi

Ketika jurnalis tersebut tak kunjung keluar dari konsulat, dia langsung menghubungi pihak berwenang, seperti apa yang diminta oleh Khashoggi sebelumnya.

Setelah Saudi mengonfirmasi kematian Khashoggi karena pertikaian dengan orang-orang yang ditemuinya di dalam gedung, Chengiz mengeluarkan pernyataan melalui Twitter.

"Mereka telah menghilangkan jasadmu dari dunia ini, tapi senyumanmu akan tetap berada di dunia saya selamanya," kicaunya.

Dalam perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menyebut kematian sang jurnalis di gedung konsulat merupakan operasi kejahatan.

Baca: Begini Operasi Intelijen Rezim Arab saat Habisi Jurnalis Jamal Khashoggi

Dia menyangkal Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau pun dinas intelijen Saudi memiliki informasi sebelumnya tentang operasi tersebut.

"Ini merupakan operasi yang merupakan operasi kejahatan," katanya, seperti dikutip dari NBC News.

"Jelas ada kesalahan besar yang dibuat, dan apa yang menambah kesalahan itu adalah upaya untuk menutup-nutupinya," ucapnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved