Saham-saham Group Lippo Berguguran karena Kasus Megaproyek Meikarta, Ini Kata Analis
OTT KPK dalam kasus suap Meikarta direspons negatif pelaku pasar. Hal itu terlihat dari pergerakan saham Lippo Group di BEI.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Bekasi, kemarin yang diduga terkait dengan izin pembangunan Meikarta.
Pernyataan itu dikonfirmasi Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan pada Senin (15/10/2018).
Baca: KPK Geledah Rumah CEO Lippo Group James Riady terkait Skandal Suap Meikarta
"Ya (terkait dengan izin pembangunan Meikarta). Kami menduga ada transaksi terkait proses perizinan properti di kabupaten Bekasi itu," ucap Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat dikonfirmasi Senin (15/10/2018).

Hal itu, langsung direspons negatif oleh pelaku pasar yang terlihat dari pergerakan saham milik Lippo Group di Bursa Efek Indonesia.
Baca: Tina Toon Disebut dalam Skandal Suap Megaproyek Meikarta yang Diusut KPK
Per hari ini, Selasa (16/10/2018) saham-saham Group Lippo berguguran.
Hingga pukul 15.00 WIB, saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) terkoreksi cukup tajam 10,83 persen.
Disusul PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang turun 5,52 persen.
PT Matahari Putra Prima (MPPA) turun 2,37 persen.
PT First Media Tbk (KBLV) turun 7,83 persen.
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) turun 3,97 persen.

Baca: Skandal Suap Meikarta, Begini Kronologinya
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan, adanya sentimen negatif OTT KPK direspon negatif pelaku pasar.
“Mereka mengasumsikan adanya kasus hukum yang melibatkan manajemen akan mengganggu kinerja emiten,” kata Reza kepada Tribunnews.com, Selasa (16/10/2018).
Reza menilai dengan adanya kasus hukum tersebut, seharusnya manajemen Lippo langsung mengambil tindakan misalnya dengan jumpa pers atau dengan mengganti manajemen yang terkena kasus hukum tersebut, sehingga persepsi investor tidak terus negatif.

Potensi Rambatan
Baca: Terkait Kasus Suap Meikarta, BEI Panggil Manajemen Lippo Group
Reza menilai, bukan suatu keniscayaan adanya sentimen negatif tersebut bakal merembet ke perusahaan lainnya di bawah holding Grup Lippo. Misalnya saham Siloam yang tak ada kaitannya dengan Meikarta, ikut anjlok, begitu pun halnya dengan First Media.