Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tim Gabungan Temukan Rumah Makan di Manado Gunakan Elpiji 3 Kg, Ada 24 Tabung

Tim gabungan dari Pertamina Manado, pemerintah Provinsi Sulut dan Kota Manado melakukan penertiban bahan bakar gas bersubsidi

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Tim gabungan dari Pertamina Manado, pemerintah Provinsi Sulut dan Kota Manado melakukan penertiban bahan bakar gas bersubsidi di sejumlah rumah makan di Kota Manado, Jumat (12/10/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tim gabungan dari Pertamina Manado, pemerintah Provinsi Sulut dan Kota Manado melakukan penertiban bahan bakar gas bersubsidi di sejumlah rumah makan di Kota Manado, Jumat (12/10/2018).

Di lokasi pertama tim berhasil mendapati puluhan tabung gas LPG 3 Kg, yang masih dipergunakan oleh pihak rumah makan yang terletak dibilangan jalan Sudirman Kota Manado.

"Ada sekitar 24 tabung yang kami dapat tabung gas bersubsidi dari tempat makan ini," kata petugas gabungan.

Saat tim kembali menyasar secara on the spot pihak-pihak yang masih menggunakan tabung gas LPG 3 kg, yang seharusnya mereka sudah memakai gas non subsidi 5.5 kg.

Dari 24 tabung yang diperoleh di satu rumah makan, tiga diantaranya masih berisi sedangkan lainnya sudah habis terpakai.

Baca: 7 Fakta di Balik Istri Siram Suami Pakai Minyak Panas, Alasan Pelaku hingga Pesan Terakhir Korban

Antrean Karena Sistem Log Book

Upaya melakukan imbauan dan ajakan kepada rumah makan dan restoran yang masih menggunakan gas bersubsidi LPG 3 kg, sudah dilakukan secara personal oleh sejumlah karyawan Pertamina Manado.

"Mengenai restoran dan rumah makan yang awalnya masih pakai 3 kg, sekarang sudah pakai 5.5 kg LPG non subsidi pasca diimbau saat sedang makan dan menjadi tempat langganan akhir mereka mau beralih," kata Sales Executive LPG Pertamina Area Manado Parama Ramadha memberi contoh, Kamis (11/10/2018).

Hal itu dia lakukan pada pelaku usaha makanan yang menjadi tempat langganannya.

Selain itu kata dia dari lingkungan terkecil juga bisa dilakukan, seperti di tempat laundry pakaian, kafe dan tempat yang sering ditongkrongin.

Pertamina tidak bisa dan berhak memberikan pengawasan, yang melakukan itu adalah pihak terkait di pemerintah yang mengeluarkan izin.

Baca: Alasan Femmy Siram Suaminya dengan Minyak Panas hingga Tewas

Masalah tabung gas bersubsidi 3 kg di tengah masyarakat membuat pihaknya bertindak dengan melakukan rapat dengan biro ekonomi, Disperindag dan Satpol PP provinsi Sulut dan Kota Manado.

Sales Executive LPG Pertamina Area Manado Parama Ramadh menjelaskan tentang tabung gas subsidi 3 kg dan memperkenalkan tabung gas non subsidi 5.5 kg
Sales Executive LPG Pertamina Area Manado Parama Ramadh menjelaskan tentang tabung gas subsidi 3 kg dan memperkenalkan tabung gas non subsidi 5.5 kg (TRIBUN MANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE)

Berdasarkan data yang telah disampaikan Pertamina Manado kepada pemerintah, hingga bulan September 2018 di Kota Manado distrinusi LPG 3 melebihi kuota pada angka 2.4 persen

Mengenai antrean di pangkalan dari bukan karena tidak ada stok ada, melainkan warga antri mengisi log book
berisi nama pembeli, alamat penggunaan untuk apa penggunaannya. "Log book ini dibuat oleh untuk melihat sejauh mana pembelian dan masyarakat yang membeli. Dengan kondisi mengisi log book menimbulkan antrean sehingga munculkan tanggapan tabung LPG susah, membuat panik warga," terangnya.

Langkah seperti ini dibuat karena di pangkalan susah ditugaskan untuk memfilter orang yang berhak dan tidak berhak mendapat LPG bersubsidi, sehingga jangan sampai muncul pemahaman LPG langka ketika melihat antrean di pangkalan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved