Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penyebab Gempa Situbondo Belum Diketahui dan Dipetakan

Kamis (11/10/2018) Situbondo diguncang gempabermagnitudo 6,4 sekitar pukul 01.44 waktu Indonesia barat (WIB).

Editor: Aldi Ponge
The Straits Times
Gempa Situbondo Jawa Timur 6,4 SR Kamis dini hari 11 Oktober 2018 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kamis (11/10/2018) Situbondo diguncang gempabermagnitudo 6,4 sekitar pukul 01.44 waktu Indonesia barat (WIB).

 
Meski telah diketahui lokasi pusat gempanya, yaitu 61 kilometer timur laut Situbondo, Jawa Timur, tapi masih ada pertanyaan sesar apakah yang mempengaruhinya.

Menjawab pertanyaan ini, Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi dan Geofisika ( BMKG) mengatakan bahwa sesar yang bertanggung jawab atas gempa dini hari tadi belum terpetakan.

Baca: Oesman Sapta Tetap Tak Bisa Jadi Calon Anggota DPD

"(Sesar tersebut) belum dikenali. Tetapi saat ini kita tahu bahwa sesar itu mekanisme naiknya. Strike atau jurus sesarnya itu ke arah barat laut-tenggara kemudian kedalamannya dangkal," kata Daryono kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2018).

"Jadi, melihat mekanismenya, itu bukan sesar Rembang-Madura-Kangean-Sakala (RMKS), sesar yang melewati pulau Madura," tegasnya.

Daryono kembali menegaskan bahwa sesar penyebab gempa Situbondo hari ini merupakan sebuah sesar yang memang belum terpetakan.

Potensi Tsunami

Seperti yang kita ketahui, mekanisme sesar naik umumnya dikaitkan dengan tsunami. Apalagi pasca- gempa Donggala beberapa waktu lalu membuat masyarakat takut dengan kemungkinan adanya tsunami.

Lalu, apakah sesar penyebab gempa Situbondo dini hari tadi juga bisa memicu tsunami?

"Kalau mekanismenya memang berpotensi tsunami. Tapi syaratnya harus besar kekuatannya," tegas Daryono.

"Kalau hanya (magnitudo) 6 saja, tidak (menyebabkan tsunami)," sambungnya.

Baca: Buronan Ditangkap Saat Pulang Kampung: Saya Kira Polisi Sudah Lupa

Dengan kata lain, tsunami pada mekanisme sesar naik hanya akan terjadi jika kekuatan atau magnitudonya besar.

"Tapi yang jadi masalah, di situ tidak ada histori gempa besar," Daryono menerangkan.

"Di situ itu daerah namanya low seismicity atau seismisitas rendah. Jadi, memang kegempaannya rendah di situ," tambahnya.

Rangkaian Gempa?

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved