Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerek Penjualan, Timah Properti Pasarkan Tipe Kecil

PT Timah Karya Persada Properti berupaya mendongkrak penjualan di tengah pelambatan pasar properti. Salah satu strateginya

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribunnews
Lokasi tambang Freeport 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - PT Timah Karya Persada Properti berupaya mendongkrak penjualan di tengah pelambatan pasar properti. Salah satu strateginya adalah meluncurkan klaster hunian tipe kecil untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan daya beli masyarakat.

Saat ini perusahaan fokus mengembangkan proyek hunian di kawasan terpadu bertajuk Familia Urban Bekasi seluas 176 hektare (ha).

Dalam rencana awal, Timah Karya akan mengembangkan lahan seluas 15 hektare (ha) yang terdiri dari tiga klaster hunian, yakni Gayatri, Ganesha dan Dharmawangsa dengan total sebanyak 677 unit.

Sejak dipasarkan pada Februari 2017, tiga klaster tersebut baru terjual sekitar 300-an unit. Meski proyek tahap pertama belum terjual seluruhnya, Timah Properti akan meluncurkan dua klaster baru sebanyak 300 unit yang dinamai Anjani I dan Anjani II.

Teguh Suhanta, Manajer Realti Familia Urban mengatakan, klaster baru itu akan dipasarkan dalam tipe lebih kecil, yakni 30/60 dengan harga dibawah Rp 400 juta dan 35/70 seharga Rp 400 juta.

"Kami memutuskan meluncurkan tipe kecil untuk menyiasati permintaan pasar. Banyak yang datang ke kami ingin mencari rumah tapi kemampuan beli mereka terbatas," kata dia kepada KONTAN, Jumat (28/9) lalu.

Adapun untuk tiga klaster tahap pertama di proyek Familia Urban, tipe hunian kecil sudah tidak lagi dipasarkan. Teguh menyebutkan, harga unit di tiga klaster itu sudah berkisar Rp 500 jutaan hingga Rp 900 jutaan untuk tipe 90/120. Selain klaster anyar, Timah Karya Persada berencana membangun hunian komersil berupa ruko untuk tahap pertama sebanyak unit.

Dengan peluncuran tersebut, perusahaan ini yakin bisa mencapai target marketing sales Rp 133 miliar pada tahun ini. Selama semester I 2018, mereka hanya mengantongi penjualan pemasaran senilai Rp 40 miliar.

Teguh pun optimistis target tersebut bisa tercapai sejalan dengan langkah perusahaan mengikuti pameran properti bertajuk Indonesia Property Expo (IPEX) yang digelar di Jakarta Convention Center selama 22-30 September tahun ini.
Dari ajang tersebut, Timah Properti membidik penjualan Rp 74 miliar.

"Selama pameran kami menawarkan promo untuk memudahkan konsumen mendapatkan hunian rumah tapak," sebut Teguh.

Chitose Andalkan Pasar Dalam Negeri

Produsen mebel PT Chitose Internasional Tbk optimistis menggenjot penjualan hingga akhir tahun ini. Dua segmen bisnis, yakni penjualan reguler dan penjualan proyek, masih menjadi unggulan Chitose dalam menumbuhkan bisnisnya.
Chitose memiliki kapasitas terpasang pabrik sebesar 1,5 juta unit per tahun dengan utilitas 80%-90%.

"Hingga akhir tahun, pendorong kami masih di bisnis reguler, juga support dari penjualan proyek," ujar Helina Widayani, Sekretaris Perusahaan PT Chitose Internasional Tbk kepada KONTAN, Minggu (30/9).

Untuk penjualan di tingkat ritel atau reguler, manajemen Chitose akan memaksimalkan toko-toko yang sudah ada. Sampai tutup tahun ini, emiten berkode saham CINT di Bursa Efek Indonesia itu belum berencana menambah outlet baru. "Sebab tiga flagship shop yang kami dirikan terhitung masih baru. Jadi akan kami fokuskan dulu," ungkap Helina.

Chitose pada tahun ini telah merampungkan flagship shop di Surabaya yang memakan dana investasi Rp 30 miliar. Adapun flagship shop lainnya berada di Jakarta dan Cimahi, Jawa Barat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved