Ini Pesan Kapolres Bitung pada Dialog Interaktif Generasi Milenial Kristen Anti-Radikalisme dan Hoax
Kapolres terus berupaya mengubah dan menanamkan maindset anti-hoax kepada generasi milenial, dan masyarakat pada umumnya.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: David_Kusuma
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Maraknya aksi teror bom yang dilakukan teroris di sejumlah daerah, menurut Kapolres Bitung AKBP Phillemon Ginting, jangan menyalahkan agamanya, melainkan orangnya.
"Generasi milenial sekarang ini, jangan karena amarah muncul, menyalahkan orang ketika ada satu peristiwa," kata Kapolres saat menjadi narasumber di dialog interaktif 'Generasi Milenial Kristen' Anti-Radikalisme dan Hoax, di Gedung Gereja GMIM Yobel, Minggu (20/5).
Kapolres terus berupaya mengubah dan menanamkan maindset anti-hoax kepada generasi milenial, dan masyarakat pada umumnya. "Setiap hari Polres Bitung, terima laporan tentang hoaks dan pencemaran nama baik," tambahnya.
Kapolres mencontohkan satu kasus. Ada seorang warga yang hilang handphone, kemudian membuat status di facebook dengan menyertakan nama seseorang yang diduga mencuri handphone itu.
"Nah, warga yang membuat status itu yang dilapor ke polisi. Ada juga perbuatan di medsos yang tidak baik tentang agama dilakukan oleh generasi milenial, saat diproses hukum ditanya kenapa melakukan perbuatan itu jawababnnya karena bakusedu," urainya.
Pihaknya berkeinginan dalam bermedia sosial segera lakukan koreksi terhadap hal yang tidak bagus. Polisi kini sudah ada patroli cyber, yang bertugas melakukan patroli di dunia maya. Kerja sama dengan pengguna pemilik medsos, merupakan bagian dari upaya pencegahan, penyuluhan dan sanksi hukum.
"Penerapan UU ITE diterapkan saat menggunakan fasilitas teknologi dijerat dengan ancaman hukuman enam sampai 16 tahun dan akan diperberat," kata dia. (crz)
