Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Memprihatinkan! Keluarga di Boltim ini Tinggal di Tempat Pengasapan Kopra Sudah 12 Tahun

Tak punya tempat tinggal Zebedeus Makagansa dan keluarga tinggal di rumah pengasapan kelapa selama 12 tahun.

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/VENDI LERA
Tempat tinggal keluarga Zebedeus Makagansa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Tak punya tempat tinggal Zebedeus Makagansa dan keluarga tinggal di rumah pengasapan kelapa selama 12 tahun di Desa Dodap Mikasa, Bolaang Mongondow Timur (Boltim)

Kondisi tempat tinggal Zebedeus bersama keluarga, memang begitu memperhatinkan. Mulai dari tempat tidur hingga dapur untuk memasak, serba darurat.

Dinding yang terbuat dari anyanan bambu ini penuh lubang serta ruangan hanya berukuran 1,3X2 meter untuk empat orang yakni istri, anak, orang tua mantu dan dirinya.

Jika malam tiba, Zebedeus hanya memasang lampu petromax, untuk menerangi ketiga anggota keluarganya.

Udara dingin malam hari, sudah tak terasa lagi sampai kulit, karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut.

"Memang udara masuk melalui sela-sela lubang. Namun karena sudah terbiasa jadi sudah cuek," ujar Erna Lumikis (34) istri Zebedeus, Warga Dodap Mikasa Dusun 4, Kecamatan Tutuyan, Rabu (7/2/2018).

Kata dia, terasa siksa waktu tidur, sebab berdesakan di tempat tidur berukuran 1X2 meter untuk tiga orang. Sementara Zebedeus (suaminya) di kursi kayu panjang.

Menurutnya, Zebedeus (suaminya) tiap hari bekerja sebagai penjaga sekaligus pemanjat kelapa milik Ko Tommy , hasil pekerjaan selama sebulan Rp 1 jutaan, hanya mampu menghidupi istri, anak serta orangtua mantunya, sehingga tak dapat ditabung.

"Uangnya hanya mampu beli beras dan keperluan dapur, jika lebih, kalau ada pekerjaan tambahan seperti tukang pijat, namun itu pun jarang," ujar Erna.

Zebedeus Makagansa (55) suami Erna Lumikis mengatakan, tak bisa kumpulkan uang, sebab penghasilan kecil, maka untuk sementara tinggal di tempat kopra dulu.

"Saya akan berusaha, mencari tanah, untuk membangun rumah. Jika ada bantuan dari Pemerintah Boltim, saya berterima kasih," ujar Zebedeus.

Sangadi Dodap Mikasa, Veky Binulang mengatakan, sudah diajukan 30 RTLH kepala keluarga ke Dinas Sosial, namum keluarga Zebedeus belum didaftarkan, karena persyaratan tak terpenuhi.

"Mereka memberi persyaratan penerima RTLH harus mempunyai lahan sendiri. Tapi banyak keluarga miskin, tapi memiliki itu," ujar Veki.

Tambanya, warga yang belum memiliki rumah, akan dimasukan ke Dana Desa atau Dana Alokasi Desa.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved