Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

DPPKP Bolsel Terima Target Memvaksin 300 Ekor Babi, Begini Penjelasannya

"Kegiatan Vaksin Kolera kami fokuskan di Desa Dumagin A, Kecamatan Pinolosian Timur (Pintim) karena populasi babi

Penulis: | Editor: Siti Nurjanah
TRIBUNMANADO/FELIX TENDEKEN
Sugeng Purwono, Kepala DPPKP Bolsel 

Laporan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken

TRIBUNMANADO.CO.ID  - Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), mendapat target dari Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk memvaksin 300 ekor babi.

"Kegiatan Vaksin Kolera kami fokuskan di Desa Dumagin A, Kecamatan Pinolosian Timur (Pintim) karena populasi babi disitu sebanyak 609 ekor," jelas Kepala DPPKP Bolsel, Sugeng Purwono, Rabu (25/10) diruang kerjannya.

Vaksin yang dijatahkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, jumlah hanya terbatas sebanyak 50 persen dari populasi yang ada.

Untuk kegiatan vaksinasi pihaknya hanya pilih tebang karena jumlah yang minim. Babi yang dipilih adalah anak babi karena masih membutuhkan waktu lama untuk disembelih atau dipanen.

Kegiatan tersebut mulai 'aktion' sejak hari Kamis (12/10) dan sampai saat ini masih dilaksanakan. Kemudian akan lanjut ke Desa Torosik, Kecamatan Pinolosian Tengah.

"Babi disini sebagian dilepas makanya kami sedikit kesulitan memvaksinnya," kata dia.

Untuk satu botol vaksin kata Kadis, hanya digunakan satu kali pakai untuk 50 ekor babi.

Kemudian sebelum digunakan vaksin harus berada dalam kulkas agar bakteri pembunuh kolera tidak akan mati.

"Kami targetkan akhir bulan ini selesai," kata Kadis.

Sementara itu terpisah, Kepala Seksi (Kasie) Kesehatan Hewan DPPKP Bolsel, Sarjono Sigilon, mengatakan vaksin penting dilakukan agar hewan ternak babi terhindar dan bebas dari virus kolera.

"Ini upaya kami mencegah agar ternakan babi tidak terkena virus kolera," kata dia.

Senada disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan Oyan Kundra, bahwa saat ini timnya sementara turun lapangan. Berada di Desa Dumagin A dimana masyarakat banyak beternak babi.

"Saya dibantu oleh mantri hewan Abdul Haris, dan Rohani Gilano sebagai pencatat," jelasnya.

Seperti yang diketahui di Indonesia ada beberapa lokasi penghasil ternak babi, biasanya diimpor ke beberapa daerah lain di Indonesia. Seperti Provinsi Papua, dan Sumatera. Sementara Provinsi Sulawesi Utara masih berupaya untuk mendapatkan ijin tersebut.

Inilah yang menjadi perhatian Kementrian Peternakan kemudian menargetkan agar program vaksin kolera dilakukan diseluruh kabupaten/kota yang berada di Provinsi Sulut.

Apalagi produksi ternak babi di Sulut dinilai cukup tinggi, mengingat warga yang mengkonsumsinya juga cukup banyak.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved