Asyiknya Ngopi di Zero Point Sukur Minahasa Utara, Hiburan dan Simbol Kebangkitan UMKM

Ringkasan Berita:

• Berjarak sekitar 20,2 kilometer dari Kota Manado, estimasi waktu tempuh dengan kendaraan sekitar 30 menit. 
• Penataan lokasinya lebih apik, tersedia kios-kios, menu lengkap serta dilengkapi panggung untuk bernyanyi.
• ​Pengunjung datang dari bermacam kalangan. Paling banyak adalah milenial dan Gen Z.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Demam lokasi kuliner UMKM di kawasan urban perkotaan dan berada di tempat terbuka tengah melanda Sulawesi Utara (Sulut).

Setelah Manado, kemudian Tondano, tempat serupa kini hadir di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).

​Nama lokasi tersebut adalah Zero Point Sukur.

Letaknya berada di seputaran Zero Point Minut, tepatnya di Kelurahan Sukur, Kecamatan Airmadidi.

Berjarak sekitar 20,2 kilometer dari Kota Manado, estimasi waktu tempuh dengan kendaraan sekitar 30 menit. 

Dari Airmadidi, Ibu Kota Kabupaten Minut, berjarak sekitar 3,7 kilometer, estimasi waktu tempuh sekitar 8 menit dengan berkendara. 

Dibanding lokasi serupa yang bermunculan, Zero Point Sukur punya keunggulan. 

Penataan lokasinya lebih apik, tersedia kios-kios, menu lengkap serta dilengkapi panggung untuk bernyanyi. Pokoknya keren abis.

​Tribunmanado.com mengunjungi lokasi tersebut pada Sabtu (18/10/2025).

Pengunjung memenuhi kursi yang digelar di halaman.

Kian malam, kian banyak pengunjung dan semakin banyak pula kursi yang digelar, hingga separuh halaman penuh.

​Pengunjung datang dari bermacam kalangan.

Paling banyak adalah milenial dan Gen Z.

Ciri mereka adalah memesan minuman ringan sambil duduk ngerumpi atau serius dengan bawaan laptop.

Ada pula kaum baby boomers.

Gaya mereka dapat dikenali, selain dari bentuk fisik, juga dari pesanan yakni makanan berat dan rokok.

​Ada pula yang datang bersama keluarga dan menjadikan lokasi itu forum kumpul keluarga.

​Suasana yang romantis dengan beratapkan langit dan disinari lampu-lampu kecil kian melengkapi sajian musik dari para musisi yang tampil.

Seorang musisi menyanyikan lagu mellow dengan suara lembutnya, membuat pengunjung menunda balik kanan.

Sang musisi juga mengajak pengunjung tampil di panggung.

​Mario, salah satu pengunjung, mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan lokasi itu.

"Lokasi ini asyik banget, ada kuliner, musik, dan suasananya luar biasa," kata dia.

Ia mengaku bela-belain datang dari Bitung untuk menikmati suasana tersebut.

​Junaedy, warga lainnya, menyebut lokasi tersebut lengkap.

Bisa datang sendirian untuk berkontemplasi, atau ramai-ramai dan membuat heboh.

"Makanannya juga lengkap dan yang terpenting aman," kata dia.

​Fien Maramis, pemilik Mod Cafe, mengatakan tempat itu tak hanya hiburan, tetapi adalah simbol kebangkitan UMKM di Minut.

Ia mengajak warga Minut untuk nongkrong di sana pada malam hari. (Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Identitas Korban Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Poigar Bolmong, Warga Sinonsayang