Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pesparani Nasional IV

Schramm: Sulut Ditetapkan Tuan Rumah Pesparani Nasional IV 2027

Sulut dipastikan menjadi tuan rumah ajang Pesparani Nasional IV yang akan digelar pada 2027 mendatang.

Penulis: maximus conterius | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.com/Maximus Geneva.
HADIAH UTAMA - Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut Verra Pinontoan menyerahkan hadiah utama alat musik kolintang dari Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling kepada Ketua Panitia Pesparani Katolik I Sulut Louis Carl Schramm, di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Jumat (21/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Sulut dipastikan menjadi tuan rumah ajang Pesparani Nasional IV yang akan digelar pada 2027 mendatang.
  • Informasi itu disampaikan Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik I Sulut, Louis Carl Schramm SH MH pada penutupan Pesparani I Sulut di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut.
  • Schramm menyebut pelaksanaan Pesparani I Sulut merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan.

 

 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Penutupan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Daerah Sulawesi Utara 2025 sekaligus membawa kabar gembira.

Sulut dipastikan menjadi tuan rumah ajang Pesparani Nasional IV yang akan digelar pada 2027 mendatang.

Informasi itu disampaikan Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik I Sulut, Louis Carl Schramm SH MH saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan pada penutupan Pesparani I Sulut di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Jumat (21/11/2025).

"Sulawesi Utara mendapat berkat, kado dari Kementerian Agama. Direktur Jenderal Bimas Katolik menyampaikan bahwa Pesparani Nasional IV pada 2027 nanti, Sulawesi Utara menjadi tuan rumahnya. Ini sekaligus menjadi tantangan bagi umat katolik Sulut," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Schramm menyebut pelaksanaan Pesparani I Sulut merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan.

Ia sendiri sempat bimbang saat didaulat sebagai ketua umum panitia mengingat dirinya bukanlah orang seni. 

"Saya sampaikan kepada Ibu Joula (Sekretaris LP3KD Sulut Joula Makarawung), saya menyanyi pun tidak bisa tapi disuruh jadi ketua panitia. Pastor Hanny (Moderator LP3KD Sulut Pastor Hanny Mentang) dan suster bilang, 'Sudah, pasti bisa karena ada Tuhan Yesus dan Bunda Maria mendoakan kita'. Saya ambil tantangan itu dan berjalan bersama," kata dia.

Schramm yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Sulawesi Utara berterima kasih atas dukungan semua pihak yang membantu, termasuk Gubernur Sulut dan jajaran Pemprov Sulut.

Juga Kementerian Agama, para pastor, dewan juri, para kontingen LP3KD seluruh kabupaten/kota, serta semua pihak yang memberikan dukungan moral maupun material. 

Louis juga meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan selama berlangsungnya kegiatan.

"Panitia bisa berjalan sampai dengan penutupan, itu berkat kerja sama tim, bukan karena ketua panitianya. Panitia yang bekerja sama semua. Jadi, terima kasih kepada semua pihak, kepada para donatur, serta pihak-pihak yang sudah mendampingi panitia," ujar dia.

Ia berharap capaian pada Pesparani perdana ini menjadi fondasi kuat bagi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang.

Termasuk mempersiapkan Pesparani Nasional IV di mana Sulut menjadi tuan rumahnya.

“Kita tidak boleh berhenti pada keberhasilan hari ini. Kita harus mempersiapkan diri lebih matang untuk menyambut Pesparani Nasional, yang akan menghadirkan seluruh kontingen dari seluruh Indonesia di Bumi Nyiur Melambai,” tegasnya.

Senada disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara Dr Drs KH Ulyas Taha MPd. Ia menyebut keberhasilan penyelenggaraan Pesparani I menjadi modal dasar untuk menuju ajang Pesparani Nasional.

“Kita tidak boleh berhenti pada keberhasilan hari ini. Kita harus mempersiapkan diri lebih matang untuk menyambut Pesparani Nasional, yang akan menghadirkan seluruh kontingen dari seluruh Indonesia di Bumi Nyiur Melambai,” kata dia.

Ulyas pun berharap dapat berpartisipasi dalam mempersiapkan Sulut menjadi tuan rumah.

Ketua Harian LP3KD Provinsi Sulut Janny Kopalit mengatakan, pihaknya harus berkoordinasi dengan Pemprov Sulut untuk persiapan Sulut menjadi tuan rumah ajang nasional. 

"Segera kita akan laporkan kepada Bapak Gubernur Sulut tekait kepastian ini. Apalagi beliau juga yang menyatakan kesanggupan Sulut untuk menjadi tuan rumah nasional. Banyak hal yang harus dipersiapkan karena persiapannya kurang lebih hanya dua tahun," kata dia.

Dalam wawancara podcast di studio Tribun Manado, Jumat (7/11/2025), Janny menyebut Sulut mampu menjadi tuan rumah karena memiliki sarana pendukung seperti akomodasi dan transportasi.

Namun, melayani ribuan peserta dari seluruh Indonesia juga membutuhkan anggaran yang tak sedikit.

Penutupan Pesparani I Sulut diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin Moderator LP3KD Sulut Pastor Hanny Mentang.

Sementara acara penutupan turut dimeriahkan dengan penampilan Tarian Selendang Biru dari Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) St Antonius De Padua Girian Kota Bitung.

Juga Tari Jajar dari Orang Muda Katolik (OMK) St Antonius Padua Taratara Kota Tomohon.

Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling menitipkan pesan yang disampaikan Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut Verra Pinontoan.

Gubernur mengapresiasi seluruh panitia atas semangat, dedikasi, dan pelayanan sehingga Pesparani berlangsung  lancar, tertib, dan berkesan. 

Gubernur menyebut seni suara dalam tradisi gerejani adalah bahasa universal yang mampu menghadirkan keindahan iman.

“Seni suara adalah bahasa universal iman, sarana untuk memuji Tuhan sekaligus menyampaikan pesan damai, toleransi, dan kasih bagi sesama,” demikian pesan Gubernur.

Gubernur juga menyampaikan selamat kepada seluruh kontingen atas partisipasi dan perjuangan selama mengikuti lomba.

Menurutnya, kemenangan sejati bukan hanya diukur dari piala atau medali, tetapi dari proses panjang berupa latihan, disiplin, pengorbanan, dan kebersamaan yang terbangun.

“Bagi para pemenang, persiapkan diri untuk membawa nama baik Sulawesi Utara di tingkat nasional. Jadilah duta terbaik daerah, dan bawalah semangat kasih, persaudaraan, dan pelayanan dalam kehidupan sehari-hari,” tekannya.

Pesparani I Sulut berakhir dengan Kota Tomohon sebagai juara umum.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved