Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita GMIM

Hein Arina Bantah Mundur dari Ketua Sinode GMIM, Ini Alasannya

Hein Arina kepada wartawan di sela-sela sidang, Senin (27/10/2025) mengatakan ia tak pernah mengatakan akan mundur dari jabatan Ketua Sinode GMIM

|
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Kolase Tribun Manado/Fernando Lumowa/HO
BANTAH - Foto Hein Arina dan Kantor Sinode GMIM di Tomohon. Hein bantah soal isu penguduran dirinya dari jabatan Ketua Sinode GMIM. 

Adolf terpilih pada rapat BPMS GMIM pada Senin 27 Oktober 2025 di Tomohon. 

Profil Hein Arina

Hein Arina adalah Ketua Sinode GMIM untuk periode 2022-2027. Namun di tengah masa jabatan, ia terjerat kasus korupsi dana hibah GMIM.

Ia lahir di Desa Temboan, Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, tepatnya pada 6 Mei 1964.

Tapi secara administratif, tanggal lahir Hein Arina tercatat pada 27 Mei 1964. Hal itu terjadi karena orangtuanya terlambat mendaftarkan tanggal lahirnya.

Hein Arina berasal dari keluarga petani dan dibesarkan dalam lingkungan yang sederhana.

Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat yang besar dalam bidang keagamaan, yang kemudian membawanya menempuh pendidikan teologi dan terlibat aktif dalam pelayanan gereja. ​Karier pendidikan Hein Arina terbilang cemerlang.

Ia menyelesaikan pendidikan S3 nya di Presbitherial Theologi Seminary yang ada di Seoul, Korea Selatan.

Pada tahun 2005, ia mencalonkan diri untuk jadi anggota Badan Pekerja Sinode (BPS), tapi belum terpilih. 

Namun pada 2007, ia terpilih menjadi Rektor UKIT. Sebelum menjadi Rektor, Hein Arina menjadi Dekan Fakultas Theologi pada tahun 2006.

Kemudian pada tahun 2010, ia kembali mencalonkan diri menjadi BPS, tapi belum juga terpilih. Ia juga pernah menjabat sebagai Rektor UKIT.

Pada tahun 2018, ia kemudian terpilih menjadi Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS), menggantikan Pendeta Dr HWB Sumakul.

Sebelum menjadi Rektor, Hein Arina menjadi Dekan Fakultas Theologi pada tahun 2006. 

Kemudian pada tahun 2010, ia kembali mencalonkan diri menjadi BPS, tapi belum juga terpilih.

Ia juga pernah menjabat sebagai Rektor UKIT.

Pada tahun 2018, ia kemudian terpilih menjadi Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS), menggantikan Pendeta Dr HWB Sumakul.

Ia memiliki seorang istri yang juga merupakan seorang pendeta, yakni Vanny Suoth.

Dari pernikahannya itu, Hein Arina memiliki tiga orang anak, yakni Kristi, Kim, dan Gemmy. (Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved