Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemprov Sulut

Perintah Langsung Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling: Segera Bersihkan Kolam KONI

Kondisi kolam renang milik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulut di Manado, yang nampak sangat tak terurus mendapat perhatian serius.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
HO
TURUN LANGSUNG - Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK), turun langsung meninjau kondisi kolam renang milik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulut di Manado, Jumat (10/10/2025). Sembari menunggu perbaikan secara menyeluruh melalui mekanisme anggaran, Gubernur langsung menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulut untuk segera melakukan pembersihan cepat dan perawatan ringan sebagai langkah awal menuju renovasi besar tahun depan. 

"Dan apa yang perlu diprogramkan dalam perbaikan ke depan,” jelas Denny.

Perhatian langsung Gubernur YSK ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah provinsi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas fasilitas olahraga di Sulawesi Utara

Dengan begitu, para atlet memiliki sarana latihan yang lebih layak untuk mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.

Sejarah Kawasan KONI

Menurut Dosen Sejarah Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Roger Allan Kembuan, kawasan KONI Sario dulunya perkebunan kelapa.

"Ada bukti - buktinya," kata dia Minggu (19/11/2023).

Ia menjelaskan bagian kota Manado dulu hanya sampai Titiwungen.

Bagian setelah itu bernama kota waharu.

"Itu kawasan di luar kota Manado dan disanalah perkebunan itu berada," katanya.

Perkembangan selanjutnya, ia menuturkan, berdirilah tempat pacuan kuda di lokasi perkebunan kelapa itu.

Beber dia, sebutan tempat kuda ban masih digunakan segelintir warga untuk menyebut tempat seputaran lapangan KONI Sario.

"Jejaknya masih ada yakni penataan lokasi disana," katanya.

Pacuan kuda lantas pindah ke Perkamil dan singkat cerita, muncullah lapangan tersebut.

Dalam eksistensinya, lapangan tersebut punya banyak rona.

Termasuk warna kelam. Ini terjadi di Zaman Jepang. Beberapa eksekusi berlangsung di lapangan itu.

Hal menarik lainnya, beber dia, di depan lapangan itu terdapat pembangkit listrik.

Eksis sejak zaman belanda, pembangkit listrik itu dikuasai Jepang dan kemudian di masa pembangunan Indonesia dibangunlah PLN. (Ren/Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Daftar Harga Emas Hari Ini Minggu 12 Oktober 2025, Naik Lagi Jadi Segini per Gram

 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved