Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Peringatan Dini Cuaca Sulut

Peringatan Dini Cuaca Sulut 9 Oktober 2025 Sore, Cek Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

BMKG Sulawesi Utara (Sulut) mengeluarkan peringatan dini cuaca pada Kamis (9/10/2025), pukul 15.00 Wita.

TribunManado/Yes
INFO CUACA — Ilustrasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara mengeluarkan update peringatan dini cuaca pada Kamis (9/10/2025), pukul 15.00 Wita. BMKG menyebut adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang yang diperkirakan terjadi mulai pukul 15.10 Wita. 

Informasi ini bersifat dinamis dan dapat diperbarui sesuai perkembangan kondisi atmosfer. 

Melalui sistem ini, BMKG berupaya memberikan informasi secepat mungkin agar masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak terkait dapat melakukan langkah mitigasi lebih dini untuk mengurangi risiko bencana. 

Apa Itu Prakiraan Cuaca? 

Prakiraan cuaca adalah perkiraan kondisi cuaca untuk suatu wilayah tertentu, dibuat berdasarkan data dari stasiun cuaca, satelit, dan radar. 

Tujuannya agar masyarakat bisa memantau dan mempersiapkan diri terhadap kondisi cuaca, misalnya hujan, panas, angin kencang, atau badai. 

BMKG biasanya membuat prakiraan untuk 24 jam, 3 hari, 7 hari, hingga 1 bulan, mencakup informasi seperti suhu udara, kelembapan, angin, dan tekanan udara. 

Proses dalam Prakiraan Cuaca

Pengamatan

Pengamatan cuaca dilakukan oleh Stasiun Meteorologi dan Klimatologi secara umum, serta oleh layanan khusus di bandara, perkebunan, pelabuhan, dan pelayaran. 

Pengamatan kualitas udara dilakukan oleh Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW), sedangkan unsur medan bumi seperti percepatan tanah, magnet bumi, dan gempa bumi diamati oleh Stasiun Geofisika. 

GAW adalah program internasional yang memantau kondisi atmosfer, termasuk kualitas udara, gas rumah kaca, dan radiasi. Data ini membantu BMKG dan lembaga lain memprediksi cuaca, memantau perubahan iklim, serta mencegah bencana terkait atmosfer. 

Pengamatan juga dilakukan secara otomatis dengan bantuan alat-alat canggih untuk mendukung analisis dan prakiraan cuaca. Misalnya, lightning detector yang mendeteksi kejadian petir, termasuk jenis dan tipenya. 

Radar cuaca digunakan untuk memantau pergerakan awan, curah hujan, jenis awan, dan intensitas hujan secara real time dalam radius hingga 250 kilometer. 

Selain itu, terdapat ARG (Automatic Rain Gauge), alat penakar hujan otomatis untuk mengukur curah hujan dalam satuan waktu. 

Ada juga AWS (Automatic Weather Station) yang digunakan untuk mengukur berbagai unsur cuaca seperti suhu, angin, kelembapan, radiasi matahari, curah hujan, dan tekanan udara. Alat ini dipasang di wilayah yang tidak terjangkau stasiun pengamatan. 

Pengolahan Data 

Data dari stasiun dan alat otomatis kemudian dikirim ke server komputer. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved