Berita Populer Sulawesi Utara: Harga Kopra Naik, Kondisi Terkini Mahasiswa UKIT Keracunan Makanan

Sejumlah pihak di Sulawesi Utara menyoroti persoalan ketenagakerjaan yang disinyalir menjadi penyebab utama maraknya kasus TPPO.

Plh. Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Sulut, Hendi Musa Bagania mengakui adanya ketidaksesuaian antara kompetensi tenaga kerja lokal dan kebutuhan perusahaan.

Meski pemerintah telah berupaya memfasilitasi melalui job fair, ia menyebut banyak pelamar yang memiliki motivasi kerja tinggi namun tidak didukung oleh keterampilan yang memadai.

Setiap perusahaan memiliki spesifikasi tersendiri, sementara banyak calon pekerja tidak melengkapi diri dengan keterampilan yang dibutuhkan.

“Pemerintah tidak bisa intervensi kebutuhan perusahaan. Kami hanya bisa menghimbau dan menfasilitasi. Motivasi kerja ada, tapi skill sering tidak sesuai,” kata Hendi kepada Tribunmanado.co.id, Kamis 21 September 2025.

Sementara Anggota DPRD Sulut Louis Carl Schramm menyebut praktik diskriminatif dalam proses rekrutmen kerja di Sulut masih terjadi.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulut yang membidangi Bidang Kesejahteraan Rakyat itu bahkan mengecam persyaratan yang dinilainya tidak relevan, seperti "harus menguasai 5 elemen" atau "belum menikah".

Menurut Louis, kualifikasi seperti itu harus dihapuskan karena tidak mencerminkan keahlian. Baca selengkapnya

(Tribunmanado.co.id)

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini