Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PMI Ilegal dari Sulut

Penyebab Warga Sulawesi Utara Masih Tertarik Kerja di Kamboja

Ratusan warga Sulawesi Utara masih tertarik bekerja sebagai migran Indonesia (PMI) ilegal di Kamboja.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Chintya Rantung
Dok. Pribadi
PMI ILEGAL - Akademisi Universitas Negeri Manado (Unima) Dr Meike Imbar. Ia memberi tanggapan terkait warga Sulawesi Utara yang masih tertarik bekerja sebagai migran Indonesia (PMI) ilegal di Kamboja. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan warga Sulawesi Utara masih tertarik bekerja sebagai migran Indonesia (PMI) ilegal di Kamboja.

Padahal mereka tau akan menjadi korban 
 tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Terbaru, Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado berhasil menggagalkan 14 warga Sulut yang akan diberangkatkan ke Kamboja, Senin (8/9/2025).

Para korban rencananya akan dikerjakan sebagai admin judi online dan scammer.
Terkait itu, Akademisi Universitas Negeri Manado (Unima), Sulawesi Utara Dr Meike Imbar MPd angkat bicara.

Meike menjelaskan masih adanya warga yang tergiur untuk bekerja di Kamboja meskipun realitas kerja di sana dikategorikan "mengerikan" dapat dilihat dari berbagai perspektif. 

Perspektif pertama adalah lapangan kerja minim. Ini menggambarkan kondisi ekonomi kita yang "tidak baik baik saja". 

Pasar sepi, konsumen menurun, daya beli rendah; penerimaan karyawan mandek. 

"Sementara kehidupan harus bergerak, jadi pilihan ke Kamboja dan Thailand indikator utama adalah dorongan ekonomi untuk kesejahteraan," jelas Meike.

Kata Meike, kemudian yang kedua daya tarik dan iming iming ke Thailand dan Kamboja lebih memikat dibandingkan dengan informasi tentang realitas bekerja di sana.

"Publikasi kerja di Kamboja yang masif, terstruktur, dilakukan oleh orang orang dekat, dikenal baik telah memperdaya warga tertentu. 

Lemahnya jejaring sosial dalam memberdayakan warga untuk mampu memilih memilah pekerjaan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved